SOLO, solotrust.com - Memperingati hari UMKM Internasional 2019, International Council for Small Business (ICSB) Indonesia - Surakarta mengadakan seminar di Red Chilies Hotel, Solo, Sabtu (29/6/2019).
Seminar bertema "UMKM sebagai Ujung Tombak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" menghadirkan 3 narasumber yang berkompeten di bidangnya. Antara lain Joko Sutrisno (pemilik Hotel Red Chilies dan Bukit Sekipan), Amin Tri W (pemilik Cekerdaz), dan Yustinus Dwi A (pemilik Simply Fast).
Koordinator ICSB Solo, Edi Suhardi menjelaskan, seminar ini menyasar UMKM di wilayah Solo dengan beragam jenis usaha. Dari 300 peserta yang mengikuti ternyata didominasi generasi milenial. Peserta tidak dipungut biaya, hanya mengganti biaya snack sebesar Rp 20 ribu saja.
"Bagi wirausaha baru, khususnya start up yang masih bingung mengelola usaha dan menghadapi kendala cash flow dianjurkan mengikuti seminar ini," paparnya.
Pemilik Hotel Red Chilies dan Bukit Sekipan, Joko Sutrisno, berbagi pengalamannya dalam mengelola bisnis. Ia mengajak pelaku usaha untuk fokus pada satu usaha dan tidak gonta ganti usaha dalam memulai berbisnis.
"Mindset yang harus ditanamkan adalah pasti bisa. Saya merintis usaha saat jadi PNS, saya yakin bisa. Orang yang gagal diawali dengan mindset apakah saya bisa dan rasa takut terhadap pesaing yang sukses," paparnya.
Terhadap orang lain yang sukses, Joko mengajak pelaku usaha untuk menyikapi dengan positif. Justru menjadikan kesuksesan orang lain sebagai pembelajaran. Pelaku usaha harus punya target atau mimpi yang jatuh tempo dengan mencatat progres. Selain berkomitmen, pelaku usaha sebaiknya berkomunitas.
"Pelaku usaha harus punya jaringan yang tidak terbatas dan bergaul sesama pengusaha," imbuhnya.
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Nur Haryani, menyambut positif kegiatan seminar tersebut.
"Melalui seminar ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan jitu bagi pemberdayaan potensi lokal, semoga dapat bermanfaat bagi perekonomian kota Solo khususnya dan Indonesia umumnya," katanya.
Bila UMKM bergabung dalam suatu wadah atau forum, pihaknya meyakini pemerintah lebih mudah menerapkan program-programnya dalam mengembangkan UMKM sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM. (Rum)
(wd)