Hard News

Pertunjukan Seni Topeng IMF 2019 Digelar Akhir Pekan Ini di Balaikota Surakarta

Jateng & DIY

5 Juli 2019 13:32 WIB

Narasumber memberikan pemaparan dalam jumpa pers IMF 2019 di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta, Kamis (4/7/2019) malam.

SOLO, solotrust com - International Mask Festival (IMF) tahun ini kembali hadir menyapa masyarakat. Masyarakat umum bisa menikmati sajian pertunjukan seni topeng ini secara gratis di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta selama dua hari pada Jumat dan Sabtu (5 - 6/7/2019) malam mulai pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Wow... Petai Pun Bisa Sumbang Inflasi di Solo



IMF merupakan acara tahunan berskala internasional yang mengusung konsep pertunjukan seni topeng dan pameran kerajinan topeng. Perhelatan untuk mengangkat eksistensi seni topeng nusantara ini diinisiasi pertama kali sejak tahun 2014 lalu.

Pencetus IMF Irawati Kusumorasri mengatakan, tema yang diusung dalam perhelatan IMF 2019 adalah Soul of The Mask.

"Topeng adalah bentuk ekspresi jiwa manusia. Tidak hanya benda mati, tapi punya jiwa, karakter yang bisa menghidupkan karakter pemakainya. Topeng juga artefak seni, jadi tak heran bila jiwa yang ada dibalik topeng memunculkan daya imajinasi, yang dibawakan dalam konsep tradisional maupun kontemporer melalui berbagai macam ekspresi, lucu, horor dan sebagainya," ujar Ira dalam jumpa pers di Pendaphi Gede Balai Kota, Kamis (4/7/2019) malam.

Lebih lanjut, kata Ira, pagelaran tersebut hadir sebagai cara untuk menggali kekayaan kesenian topeng di Indonesia yang memiliki nilai filosofis kekuatan kebersaman dalam kebhinekaan.

"Diharapkan IMF dapat memberikan edukasi tentang apresiasi seni bagi masyarakat, sekaligus sebagai sarana penjagaan nilai dari kehidupan seni yang merupakan bagian dari kehidupan budaya yang menjadi karakter bangsa," tuturnya

Akan ada performance dan exhibition baik dari seniman domestik maupun mancanegara. Hari pertama Jumat (5/7/2019) dibuka dengan opening ceremoby dan penampilan seniman Semarak Candrakirana dan Reog Singo Yogo dari Solo, Sanggar Purwa Kencana Cirebon, Bacolod City Filipina, Tedjho Dances (Arek Wetanan) dari Solo, Sanggar Seni Wijaya Kusuma Cirebon dan Independent Expression dari Solo.

Hari kedua Sabtu (6/7/2019) acara dibuka dengan penampilan Ngesti Budoyo dari Gunung Kidul, Anton Lambert dan Wito Geerts asal Belgia, Sanggar Handayani dari Dinas Pendidikan Kebumen, dan Sanggar Seni Wijaya Kusuma Cirebon.

"IMF digelar mulai pukul 19.00 WIB, gratis dan terbuka untuk umum, pada hari kedua penunutpan akan diadakan menari bersama. Dengan dibuka untuk umum gelora spririt seni topeng yang disajikan diharapkan tersalurkan kepada masyarakat," harap dia

Pada acara tersebut diadakan pula pameran seni topeng dari msyarakat lintas budaya yang salah satu diantaranya adalah koleksi topeng dari Istana Mangkunegaran Solo.

Salah seorang performer, Boby Ari Setyawan mengatakan, ia akan menampilkan tarian kontemporer dengan mengenakan topeng ayam sebagai ikon panggungnya.

"Saya secara khusus mengangkat topeng ayam. Topeng ayam ini saya angkat sebagai simbol spirit kebudayaan benua Asia," ucap Boby. (adr)

(wd)