SOLO, solotrust.com - Wisatawan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mulai berdatangan ke wilayah eks karesidenan Surakarta melalui Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali pada pertengahan bulan Juli 2019. Perhotelan pun menyambut positif akan kedatangan turis Tiongkok dan diharapkan dapat berdampak pada okupansi. Namun demikian, hadirnya para turis tersebut diharap menjadi pemicu agar perhotelan berbenah terutama dalam peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca juga: Pemerintah RRT Studi Banding ke Gatak Sukoharjo
"Saya pikir peningkatan kompetensi SDM terutama untuk bahasa seperti Inggris, Mandarin, dan lainnya perlu ya. Terutama bahasa dari negara dimana kebanyakan warganya berwisata ke Solo," tutur Tiwik Widowati, Marketing Communication Manager Hotel Novotel dan Ibis Styles Solo, Jumat (12/7/2019).
Tiwik mengaku sudah beberapa waktu lalu mendengar pasar Tiongkok akan masuk ke Solo dan menyambut positif kehadiran rombongan tersebut. Juga sudah mendengar adanya penerbangan charter Citilink yang telah mendatangkan turis Tiongkok ke Solo Raya pada Kamis, 11 Juli 2019 sebanyak 170-an orang. Sehingga perlu bagi SDM hotel untuk meningkatkan kemampuan berbahasa agar tidak terjadi kendala dalam berkomunikasi dengan para turis.
Meski telah mengetahui informasi kedatangan para turis Tiongkok, pihaknya mengaku belum menyiapkan program khusus. Namun untuk Food & Beverage khusus dari Tiongkok akan disiapkan. Tidak hanya untuk periode 1 atau 2 hari saja, tetapi sajian kuliner akan dibuat tematik agar turis tidak bosan. Sebelumnya, thematic dinner tersebut sudah disajikan dalam menyambut turis asal Eropa, Mexico, dan Jepang. Sedangkan dari sisi pelayanan tidak ada yang berbeda untuk menyambut turis Tiongkok.
"Tidak menutup kemungkinan akan ada signature oleh oleh khas Solo untuk ditempatkan di lobi hotel, untuk mengakomodir turis yang ingin membawa buah tangan ke negaranya," imbuhnya.
Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan dalam memudahkan kunjungan turis selama di Solo adalah fasilitas peta. Tak hanya peta yang saat ini sudah ada di fitur ponsel atau gadget, tapi peta wisata yang dicetak di kertas masih perlu. Selain itu, perlu juga untuk memperbarui kondisi terkini kota melaluiaplikasi Solo Destination, sehingga turis bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan selama di Solo.
Berdasarkan pengamatannya, jumlah turis asing yang singgah di kedua hotel tersebut sekitar 30 persen. Dengan kata lain, tamu hotel masih didominasi turis domestik yang mencapai 70 persen. Dari jumlah 30 persen itu, sebanyak 15 persennya berasal dari kawasan Asia (Jepang, Tiongkok) sedangkan sisanya dari Amerika, Eropa dan lainnya.
Baca juga: 971 Rumah Warga di Halmahera Rusak Akibat Gempa Minggu Kemarin
"Turis Eropa suka ke sini karena jaringan hotel kami tumbuh dan besar di sana. Kebanyakan mereka mencari hotel di Solo yang sudah ada jaringannya di sana, karena mereka sudah mengetahui standarnya," ujarnya. (rum)
(wd)