Pend & Budaya

Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Resmikan Masjid Peninggalan Pakoe Boewono X di Boyolali

Pend & Budaya

22 Juli 2019 03:02 WIB

Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah, saat menandatangani peresmian Masjid Suyudan, peninggalan Pakoe Boewono X (PB X), di Suyudan RT 02 RW 04, Kiringan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (20/7/2019). Dok : Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

BOYOLALI, solotrust.com - Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah, meresmikan Masjid Suyudan, peninggalan Pakoe Boewono X (PB X), di Boyolali, Sabtu (20/7/2019).

Masjid bersejarah itu berada di Suyudan Rt.02/04, Kiringan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Tempat peribadahan umat Muslim itu merupakan salah satu masjid peninggalan pada masa Raja Pakoe Boewono X, yang di bangun tahun 1830. Bangunan tersebut ditandai dengan  tulisan "PB X" yang tertera pada bagian dindingnya. Selain fisik bangunan yang masih berdiri kokoh sampai saat ini, juga masih terdapat sebuah bedug asli peninggalan pada masa Pakoe Boewono X. Tak hanya itu, di masjid tersebut juga masih terdapat benda peninggalan bersejarah lainnya yang berupa lenggahan (kursi -red), yang digunakan oleh Pakoe Boewono X pada zamannya.



Dalam rilisnya kepada solotrust.com, peresmian masjid bersejarah itu dilakukan pula dengan penandatanganan Prasasti Masjid Suyudan Yasan PB X oleh GKR. Wandansari Koes Moertiyah sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat Karaton Surakarta Hadiningrat, yang sekaligus sebagai keturunan langsung dari Pakoe Boewono X.

Sesuai dengan permintaan warga beserta perangkat desa, takmir masjid, MUI, Depag dan Muspika setempat, agar bersama keraton diharapkan bisa menjaga ajaran ahlulsunnah waljammah yang berteologi /bertauhid ala ajaran Imam Asy’ari dan Imam Maturidi (di keraton seperti ekspresi Syair Syahadat Quraisy). Selain itu, juga diharapkan berpegang dalam fikih/hukum Islam pada salah satu imam 4 maab yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Yang juga mengambil sisi tasawwuf (aspek kebatinan Islam), di antaranya pada ajaran Imam Qusyairi dan Ghozali. Termasuk juga tarekat-tarekat yang sah/mu'tabar seperti di antaranya Sattariyah, Naqsyabandiah dan Qadiriyah.

Sebagai Khazanah Islam dan perkembangannya di Tanah Mataram Surakarta. Dimana diketahui pada masa dulu, Sentono Dalem Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat banyak pengikut tarekat Sattariyah, yang sebagian jalurnya mengambil dari Pondok Tegalsari Ponorogo ke atas hingga Bayat, lalu Sunan Kalijaga. (Kc)

(wd)