JAKARTA, solotrust.com - Seiring dengan penggunaan logo yang baru, Gojek, terus melakukan pembaruan-pembaruan dalam hal teknologi mulai dari hulu hingga hilir untuk memberikan kemudahan pelayanan baik kepada mitra maupun pengguna.
Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi, menjelaskan pihaknya memanfaatkan teknologi, data dan pemahaman mengenai pasar tempat Gojek beroperasi untuk menghadirkan inovasi dan kesempatan bagi semua pihak di dalam ekosistem supaya bisa hidup lebih baik.
"Kami mengoptimalisasi produk dan layanan, serta mempersonalisasi produk sesuai dengan preferensi tiap konsumen. Saat ini di ekosistem kami sudah terdapat tiga aplikasi super yang saling berkaitan untuk membantu konsumen, mitra dan merchant,” ungkap Kevin melalui siaran pers yang diterima solotrust.com.
Di sisi aplikasi konsumen, yang awalnya hanya ada 3 layanan, kini berevolusi menjadi 22 layanan on-demand untuk berbagai kebutuhan. Aplikasi Gojek juga menjadi platform sosial saat memperkenalkan fitur chat antar pengguna bulan April lalu. Konsumen juga dapat memberikan tip secara non tunai melalui fitur tipping. Pihaknya mencatat total tip yang diberikan melalui aplikasi Gojek hingga saat ini mencapai Rp 285 miliar.
Di sisi aplikasi mitra, teknologi Gojek juga berevolusi dari aplikasi mencari order menjadi aplikasi yang tidak hanya mempermudah mitra mendapat dan menjalankan order, tetapi juga membukakan akses pada berbagai produk finansial serta fitur keselamatan dan keamanan. Di sisi mitra merchant, platform Gojek berevolusi menjadi aset digital untuk ekspansi bisnis dan naik kelas.
“Teknologi yang kami tawarkan kepada merchant dari hulu ke hilir. Kami menawarkan kemudahan perluasan pasar melalui GoFood, kemudahan pembayaran, inventori, point of sale hingga kemudahan membuat promo sendiri,” ujarnya.
Andre menerangkan, sebagai sebuah platform dengan lebih dari 20 layanan on-demand, jutaan mitra driver dan merchant, serta puluhan juta konsumen, banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan untuk menyeimbangkan kebutuhan para mitra maupun konsumen.
"Guna memastikan kami tetap memberikan pengalaman yang terbaik, Gojek terus memanfaatkan teknologi terkini termasuk teknologi machine learning dan artificial intelligence untuk membangun sistem alokasi pintar," kata Andre.
Menurutnya, dengan sistem alokasi yang canggih dan pintar ini, terjadi peningkatan signifikan di sisi pengalaman driver dan juga konsumen, mulai dari penurunan tingkat pembatalan hingga utilisasi, serta peningkatan dispatch time. (rum)
(wd)