Hard News

Wali Kota Anjurkan Distribusi Daging Kurban Tak Gunakan Plastik

Jateng & DIY

11 Agustus 2019 10:45 WIB

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo saat sambutan dalam penyerahan hewan kurban hibah Pemkot, di Halaman Masjd Baitul Hikmah Balai Kota Surakarta, Minggu (11/8/2019)


SOLO, solotrust.com – Menindaklanjuti instruksi Presiden RI Joko Widodo terkait pengurangan sampah plastik, Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo turut mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan kantong plastik saat mendistribusikan daging kurban Idul Adha, melainkan bisa menggunakan besek bambu atau daun.



“Kami sangat berharap nanti pada saat membagi daging kurban sebagaimana instruksi dari Presiden kemarin tidak menggunakan plastik, kita mencoba untuk sedikit mengurangi sampah plastik jadi kalau di Jakarta sana pakai besek atau daun-daunan di sini mungkin juga dilakukan hal yang sama, bisa daun jati daun pandan daun pisang untuk tempat pembungkus,” kata Rudy saat ditemui solotrustcom di sela penyerahan hewan kurban Pemkot Surakarta di Halaman Balai Kota, Minggu (11/8/2019) pagi.

Diakui Rudy, sampah plastik sangat mengganggu ekosistem karena sulit terurai. Hal itulah yang menjadi keprihatinan pemerintah Indonesia agar masyarakat turut mengurangi pemakaian sampah plastik dan menganjurkan pemakaian wadah yang ramah lingkungan. Selain plastik Rudy juga menganjurkan pengurangan penggunaan bahan styrofoam.

 “Sampah plastik ini sudah sangat mengganggu lingkungan Indonesia, Indonesia penghasil sampah plastik terbesar nomor dua di dunia, ini menjadi keprihatinan bagi pemerintah,” sebut dia.

Sementara itu panitia penyelenggara penyembelihan hewan kurban Pemkot Surakarta, Bambang Harjanto menampaikan, bila saat ini Pemkot sudah mulai beralih dari plastik ke besek daun atau kertas. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir penggunaan plastik karena mengganggu lingkungan. Selain itu juga sebagai awareness bagi masyarakat supaya lebih ramah lingkungan.

“Kita sudah mulai pakai besek untuk bungkus daging kurban, sebenarnya butuhnya sekitar 500, karena kemarin ketersediaan terbatas kita sudah cari-cari jadi kita cuma dapat 150 besek besar dan kecil lainnya nanti pakai daun atau kertas dulu sebagian terpaksa masih pakai plastik nanti kalau masih kurang, ke depan akan kami maksimalkan menggunakan besek bambu, tidak pakai plastik lagi,” kata Bambang. (adr)

(wd)