Hard News

Antonius Yogo, Tidak Ingin Sekedar Jadi “Paduan Suara” di Gedung Parlemen

Sosial dan Politik

15 Agustus 2019 13:34 WIB

Antonius Yogo Prabowo menghadiri pelantikan menggunakan sepeda angin, Rabu (14/8/2019).

SOLO, solotrust.com - Antonius Yogo Prabowo menjadi satu-satunya wakil dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD Kota Surakarta. Yogo, sapaan akrabnya, saat ini ia menjadi anggota legislatif yang fenomenal setelah ia bisa mematahkan dominasi PDIP di Kota Solo, sekaligus menumbangkan beberapa petahana anggota DPRD Kota Surakarta yang kembali maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu. Kini, Yogo pun resmi dilantik menjadi anggota bersama 44 anggota parlemen DPRD Kota Surakarta lainnya, Rabu (14/8/2018), di Gedung Paripurna DPRD Kota Surakarta.

Baca: Cerminkan Kesederhanaan, Antonius Yogo Ngonthel Saat Dilantik



Sebagai wajah baru dengan 1 kursi parlemen yang didudukinya sekarang, mantan satpam rumah sakit ini pun percaya bahwa ia pun akan mampu membuat perubahan dan memberi warna baru sebagai wakil rakyat.

"Dengan perolehan satu kursi di DPRD saya tetap semangat. Saya tetap akan membuat terobosan - terobosan baru. Jadi meskipun hanya satu kursi tetap harus berani bersuara di dalam parlemen," jelas Yogo kepada solotrust.com, usai acara pelantikan.

Sesuai slogan partainya, yakni antikorupsi dan antiintoleransi, Yogo bersikukuh akan mewujudkan hal itu di DPRD Kota Surakarta, mulai dengan cara yang menurutnya paling sederhana.

"Sesuai garis partai, dengan satu kursi saya akan tetap memegang teguh sikap - sikap anti korupsi dan anti intoleransi. Dari hal yang paling sederhana, di gedung dewan jelas saya tidak akan melakukan sesuatu yang distigma buruk oleh masyarakat. Seperti membolos, tidur saat sidang dan tidak pernah ngantor, apalagi yang berkaitan dengan tugas kedinasan. Saya pikir kebiasaan seperti inilah yang harus mulai didobrak," imbuhnya.

Sebagai wakil rakyat, Yogo mengaku terdorong untuk menempatkan politik kembali ke marwahnya, sebagai suatu yang mulia serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

"Hal ini untuk mengembalikan esensi politik ke tempatnya semula. Di mana bahwasanya politik itu haruslah menjadi sesuatu hal yang mulia bagi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat secara umum. Itulah yang mendasari saya memberanikan diri untuk masuk ke gedung parlemen," tandasnya mengimbuhkan.


Lebih lanjut, Yogo kembali menegaskan, kendati dengan perolehan satu kursi di DPRD Kota Surakarta, ia akan tetap berkomitmen untuk menyuarakan kepentingan masyarakat.

Tidak masalah, meskipun hanya dengan satu kursi atau satu suara, bagi saya itu tidak menjadi soal. Saya akan tetap menyuarakan kepentingan masyarakat. Kami siap berbeda dengan suara mayoritas. Jadi dengan satu kursi yang ada di gedung dewan, tidak harus menjadi tunduk atau sekedar menjadi bagian dari paduan suara. Saya akan tetap berani berbeda suara," pungkasnya. (Kc)

(wd)