Entertainment

10 Film Awal yang Diproduksi di Indonesia

Musik & Film

18 Agustus 2019 14:05 WIB

Ilustrasi.


Solotrust.com- Dunia Perfilman di tanah air belakangan ini makin mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Dari segi animo penonton tak sedikit pula film yang bisa mencapai ratusan hingga jutaan ribu penonton. Pun demikian dengan para pemainnya yang sudah tercatat sudah banyak yang Go International ikut produksi film Hollyood, seperti Iko Uwais, Yayan Ruhian, Joe Taslim. Budaya yang beraneka ragam pun semakin membuat Sineas luar negeri suka bekunjung dan produksi di dalam negeri seperti Java Heat, Eat,Pray and Love, The Fall dan lain sebagainya.



Hal demikian  ini tentunya bisa menjadikan nilai tambah untuk perfilman Indonesia sebab industri perfilman Indonesia sempat mengalami kelesuan pada tahun 1990 an. Hampir tidak ada film – film berkualitas saat itu sebab booming film bernafas sex semakin merajalela dan menenggelamkan era keemasan film – film Indonesia di tahun – tahun awal.

Dan inilah 10 Film awal yang di produksi di Indonesia dan menjadi titik awal perfilman tanah air.

1.            Loetoeng Kasaroeng (1926)

Film ini dibuat sekitar tahun 1926 dan disutradarai oleh orang Belanda. Film ini merupakan film pertama yang dirilis di Indonesia dan memakai pemain – pemain dari Indonesia.

2.            Eulis Atjih (1927)

Film yang bergenre melodrama. Disutradarai oleh G.Krunger dan dimainkan oleh Arsad & Soekria. Film bisu yang menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan bernama Eulis Atjih yang ditinggal suaminya berfoya – foya dan bermain perempuan lainnya.dalam kesabaran dan kestiaannnya Euis menanti dan menerima kembali suaminya meski dalam keadaan miskin. Film ini diiringi secara langsung musik keroncong dengan dipimpin musii yang popular saat itu dan  bernama Kajoon.

3.            Lily Van Jawa (1928)

Film Tionghoa pertama yang dibuat di Indonesia. Diproduksi oleh The South Sea Film.Sangat digemari oleh banyak kalangan hingga filmnya rusak. Awal mula disutradarai oleh Len H.Roos seorang Amerika yang menggarap film Java. Setelah dia pulang kemudian dilanjutkan oleh Nelson Wong dan David Wong kemudian pada akhirnya film ini diambil alih oleh Halimoen.

4.            Resia Boroboedoer (1928)

Film ini diproduksi oleh Nancing Film Co. dan dibintangi oleh Olive Young. Film bisu bercerita tentang penemuan buku rahasia yang mengungkap soal Candi Borobudur dan diceritakan pula bahwa disana ada sebuah harta garun berupa guci yang berisi abu Budhha Gautama.

5.            Setangan Berloemoer Darah (1928)

Film yang disutradarai Tan Boen San. Namun cerita tentang film ini tidak terlacak.

6.            Njai Dasima I (1929)

Film yang digarap dari hasil karangan G.Francis tahun 1896. Film ini bercerita tentang kisah isteri simpanan bernama Njai Dasima yang tinggal di Batavia pada tahun 1813-1820an. Ia adalah seorang gadis dari Bogor dan menjadi simpanan pria berkewarganegaraan Inggris, Edward William.KArena kecantikannya dia menjadi terkenal. Salah seorang yang suka sama dia bernama SAmiun yang terus berusaha mencari cara agar bisa menikahi Njai Dasima.Hingga Samiun meminta bantuan Mak Butung untuk membujuk supaya Dasima mau dinikahi. Akhirnya Dasima berhasil dinikahi oleh Samiun tapi sayang, setelah berhasil menikahinya Samiun menyia – nyiakan Dasima.

7.            Rampok Preanger (1929)

Diperankan oleh Ibu Ining yang dulunya menjadi prmadona keroncong pada Radio Bandung (NIROM) dan sering pula bernyanyi keliling di Bandung. Setelah itu dia ikut tonil dan jadi pemain serta penyanyinya. Setelah itu main film bisu sebanyak 3 film dan hilang dari dunia film setelah Halimoen Film gulung tikar. Waktu pecah PD II dia masih dikenal sebagai penyanyi dan sempat membuat rekaman di Malaysia dan Singapura. Meninggal tahun 1935 karena sakit liver.

8.            Si Tjonat ( 1929)

Berkisah tentang seseorang yang dijuluki si Tjonat. Setelah membunuh temannya dia lari menju Batavia dan menjadi jongos Belanda. Dia juga menggerogoti harta nyai dari tuannya. Kemudian dia beralih profesi menjadi perampok dan jatuh cinta kepada Lie Gouw Nio. Tapi ditolak. Kemudian Tjonat membawa lari gadis pujannya itu tapi dicegat oleh Thio Sing Sang

9.            Si Ronda (1930)

Film yang disutradarai oleh Lie Tek Swie dan menggandeng A.Loepias sebagai Director Of Photography (DOP) serta dibintangi oleh Bachtiar Efendy dan Momo. Bercerita tentang  kisah perkelahian jagoan dan mengandung unsur kebudayaan China.

10.          Boenga Roos dari Tjikembang (1931)

Film bersuara pertama kali di Indonesia. Film yang bercerita tentang etnis dan pribumi dan disutradarai oleh The Theng Chun yang merangkap sebagai kameraman.Film ini bercerita tentang perpaduan antara Indo –Thiongha.

Selain kesepuluh judul film tadi lalu kemudian muncullah judul film Darah dan Doa pada tahun 1950. Film ini digarap oleh orang Indonesia sendiri yakni Usmar Ismail. (dd)

(wd)