Hard News

Resmi, Inilah Lokasi Ibu Kota Indonesia yang Baru

Sosial dan Politik

27 Agustus 2019 12:32 WIB

Ilustrasi.

Solotrust.com- Presiden Joko Widodo telah mengumumkan ibu kota Indonesia yang baru. Di damping Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri PPN/ Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Guberner Kaltim Isran Noor, Jokowi mengatakan kalau ibu kota negara akan dipindahkan di Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca: Viral! SOP vs Kemanusiaan, Seorang Paman Gendong Jenazah Ponakannya



“Lokasi ibu kota yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.” Ujar Jokowi di Istana Negara Jakarta Senin, (26/8/2019).

Jokowi mengumumkan tempat untuk ibu kota negara yang baru setelah menerima dua kajian yang telah dilakukan, yaitu soal hasil kajian struktur tanah dan dampak dari pembangunan ibu kota yang baru. Dua kajian dari dampak tersebut telah diberikan oleh kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pada Jumat (23/8).

Jokowi mengatakan alasan dan pertimbangan pemerintah untuk pindah ke Kaltim ialah karena ada bebrapa hal antara lain karena Kaltim resiko terkena bencana alam tergolong minimal. Termasuk bencana banjir yang menjadi masalah klasik Jakarta sampai saat ini. Selain itu juga letak Kalimantan yang berada di tengah – tengah Indonesia. Serta karena adanya infrastruktur yang lengkap serta lahan yang sudah dikuasai oleh pemerintah sendiri seluas 180 ribu hektar.

Pemindahan ibu kota negara ini bukan karena kesalahan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu ditegaskan Jokowi saat pengumuman daerah yang akan digunakan sebagai ibu kota yang baru. “Ini bukan salah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bukan. Tetapi lebih karena besarnya beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan Jakarta.” Tegas Jokowi.

Jokowi mengatakan, beban Jakarta sudah sangat berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasa.

“Kita tidak bisa membiarkan terus menerus beban Jakarta dan Pulau Jawa yang semakin berat dalam hal kepadatan penduduk.” Ujar Jokowi.

“Kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah dan polusi udara dan air yang harus segera kita tangani.” tambah Jokowi.

Untuk itulah ibu kota negara akan dipindah dari Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. (dd)

(wd)