Hard News

HUT Kemerdekaan RI Memupuk Kebersamaan Warga

Jateng & DIY

14 Agustus 2017 11:40 WIB

SOLO, solotrust.com – Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke -72 kemerdekaan  Republik Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat arti penting kebersamaan tanpa memandang golongan. Agenda-agenda  kegiatan yang berasaskan gotong-royong  digiatkan untuk memperingati kemerdekaan. Gotong-royong membersihkan lingkungan, mengecat jalan, membuat gapura dan lain-lain dikerjakan dengan sukarela.

seperti di Kabupaten  Karanganyar,  warga Serut, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar melukis sepanjang jalan kampung miliknya. Beraneka ragam lukisan tokoh-tokoh kartun hingga lukisan tiga dimensi  terpampang di  depan rumah mereka. aksi ini dimotori oleh salah satu warga  Agus Sukoco. Ia  merupakan oarng yang mengawali melukis di jalan  tersebut.  Uniknya  gambar tiga dimensi itu dilukis secara otodidak oleh Agus di tiga ruas jalan cor beton dusun serut.



Di Kota Solo aksi gotong royong juga ditunjukkan oleh warga di kelurahan Gilingan, tepatnya di kampung Cinderejo Kidul  RW 9. Warga dari RT 1 hingga 6 bergotong-royong membangun   sebuah masjid. Ada yang unik dari pembangunan masjid ini, tak hanya warga yang beragama islam yang terlibat, namun dari lintas agama juga ikut berpartisipasi, mulai dari tenaga, peralatan hingga dana, yang dikumpulkan secara sukarela.


Hal tersebut diungkapkan  Ketua RW 9 Mukena Sabda Raharja, pembangunan masjid ini merupakan hasil dari kebersamaan warga RW 9. Semua warga tanpa memandang agama, dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI berpartisipasi dalam pembangunan. Ini menjadi wujud persatuan dan kesatuan masyarfakat di tingkat bawah.

“Semua warga tanpa memandang latarbelakang, suku, ras, agama ikut gotong royong. semua dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan. Bapak-bapak dari TNI dan Polri juga ada ikut bantu melakukan pengecoran,” ujar Mukena.

Sementara itu hal serupa juga diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Muhammad Suwono atau akraib dipanggil mbah Wono. Ia juga mengungkapkan kebahagiaannya melihat gotong royong warga. dana hasil swadaya berhasil terkumpul Rp. 97.000.000 dan bisa membangun masjid.  Masjid yang dibangun warga ini akan memiliki model kombinasi antara Eropa dan keraton.

“Jadi  masjid ini memiliki konsep antara budaya dan modern. Selain itu dalam momentum kemerdekaan ini, ingin menggugah kembali semangat nasionalisme dan kebersamaan darui warga,” tutur Mbah Wono.

Usai gotong royong membangun masjid, warga bersama-sama melakukan senam ceria HUT RI.

 

Penulis : Widiyanto

(Patner)