SOLO, solotrust.com - Kementerian Sosial menugaskan Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) untuk menyalurkan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) per 1 September 2019 bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Untuk itu di wilayah Solo Raya, Kepala Bulog Sub Divisi Regional 3 Surakarta (Solo), Mika Ramba Kendenan, mengaku akan menjamin kualitas beras Bulog untuk program BPNT terjamin kualitasnya.
"Untuk kualitas berasnya memang kami akan memberikan kualitas terbaik, beras premium 15 % untuk masyarakat penerima manfaat. Jadi kami berusaha menyajikan untuk wilayah Solo Raya kualitas baik, bisa dibandingan dengan supplier lain. Penyaluran tiap bulan biasanya di atas tanggal 10 karena sebelum penyaluran ada rapat kuantiti lebih dulu untuk mengetahui jumlah pasti beras yang disalurkan. Kondisinya fluktuatif tiap bulan, artinya bisa naik bisa turun," tuturnya saat ditemui awak media di kantornya, Rabu (4/9/2019).
Menurutnya, untuk BPNT sebelum adanya penugasan dari Kemensos, Bulog Sub Divre 3 Surakarta (Solo) menyalurkan di 3 wilayah yaitu Sragen, Sukoharjo, dan Boyolali. Berdasar catatan pada bulan Juni 2019, penyaluran di Sragen sebanyak 14.500 KPM, di Sukoharjo hanya 970 KPM, dan di Boyolali mencapai 4.250 KPM. Sedangkan wilayah Solo, Klaten, Karanganyar dan Wonogiri masih dalam tahap pembahasan untuk jumlah beras yang akan disalurkan dan baru akan dilaksanakan bulan ini.
Pihaknya menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras di Bulog Sub Divre 3 cukup untuk program pemerintah tersebut. Meski di setiap bulan belum tentu ada panen di wilayah Solo Raya untuk berasnya diserap oleh Bulog, namun pihaknya dapat mengambil dari wilayah sentra produksi beras di kawasan lain sehingga stok beras terjaga selalu.
"Stok beras kami mencapai 36.700 ton, dari jumlah itu sebanyak 30 ribuan ton merupakan beras medium dan sisanya beras komersil," ujarnya. (rum)
(wd)