Solotrust.com- Setelah hampir sebelas tahun berlalu, kini sekuel film Rambo hadir kembali. Rambo: The Last Blood mulai tayang di layar – layar bioskop mulai 18 September 2019.
Aktor Sylvester Stallone kembali unjuk gigi menjadi seorang pahlawan penyelamat. Stallone meski sudah memasuki usia senja, tapi dalam cuplikan trailernya masih tetap tampil prima di film Rambo : The Last Blood. Dalam film Rambo : The Last Blood kali ini, Stallone akan beradu akting dengan Paz Vega dan Yvette Monreal. Sutradara untuk film ini adalah Andrian Grunberg.
Dalam cerita Rambo : The Last Blood kali ini, Jhon Rambo yang telah memasuki usia tua dan mulai hidup dengan tenang lebih memilih untuk berladang dan jauh dari hingar bingar keriuhan dunia. John Rambo berladang ditemani oleh Maria (Adrianna Barraza) dan anak angkat mereka Gabrielle (Yvette Monreal). Meski demikian trauma masa lalu masih terbayang dan sering kali datang dalam diri Rambo.
Suatu hari Gabrielle memutuskan untuk pergi sendirian ke Mexico mencari ayah kandungnya. Rambo yang khawatir dan trauma karena tidak sempat melindungi orang – orang terdekatnya dahulu kala mencoba untuk menyusul Gabrielle ke Mexico.
Benar saja, sesampainya di Mexico, Rambo bertemu dengan para kartel obat terlarang yang lebih berbahaya dari pada ketika dirinya beradu dengan pasukan Vietcong dan Soviet dahulu kala. Mau tidak mau Rambo harus terjun kembali seperti dahulu untuk menyelamatkan anak angkatnya yang terjebak konflik dengan para kartel obat-obatan terlarang di tanah Mexico, karena hendak dijual menjadi pelacur di klub-klub malam.
Rambo yang dahulu dikenal brutal, kejam dan beringas dalam menghancurkan lawan – lawannya kini kembali hadir. Suguhan adegan – adegan dan ledakan demi ledakan akibat ulah Rambo menghabisi para kartel obat terlarang terlihat dalam trailer yang telah dirilis. Dengan strategi – strategi yang cerdas serta jenius Rambo menghabisi musuh – musuhnya.
Sementara itu, Stallone membantah isu yang beredar bahwa apa yang ditampilkan dalam film Rambo : The Last Blood ini merupakan sindiran akibat konflik yang sempat memanas antara AS dan Mexico beberap vulan lalu.
“(Rambo) tak pernah berarti pernyataan politik, ia menjadi seorang tokoh yang memiliki kehidupannya sendiri. “ Kata Stallone seperti dikutip majalah Variety beberapa lalu.
Stallone kemudian menambahkan “Saya ateis politik, juga bukan tunggangan politik dan tak pernah ingin menjadi demikian. Saya hanya berpikir Rambo:Last Blood adalah cerita yang menarik tentang keterasingan.” Ungkapnya lagi. (dd)
(wd)