Hard News

Siklon di Indonesia Gunakan Nama Bunga, Kenapa Ya?

Hard News

2 Desember 2017 09:00 WIB

Ilustrasi siklon tropis (dok.)

SOLO, solotrust.com – Belakangan masyarakat Indonesia, khususnya di sekitar Pulau Jawa dan Bali digemparkan dengan munculnya fenomena siklon tropis. Pertama muncul Siklon Tropis Cempaka yang berdampak pada cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, hingga puting beliung di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Baca juga : Siklon Cempaka Melemah, Kini Muncul Siklon Dahlia



Tak lama berselang, muncul siklon tropis baru di Barat Daya Bengkulu menjauhi wilayah Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi nama Siklon Tropis Dahlia. Dampaknya hampir sama dengan Siklon Cempaka.

Lantas, apa alasan BMKG memberi nama siklon tropis dengan nama bunga? Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membeberkan alasan penggunaan nama bunga sebagai nama siklon tropis di Indonesia.

Menurutnya, mengingat dampak dari siklon tropis buruk, maka dipakailah nama bunga agar menimbulkan kesan tidak seram. Lanjutnya, penggunaan nama bunga juga mewakili keunikan yang ada di Indonesia.

“Agar memberi kesan tidak seram di masyarakat, karena dampaknya yang buruk: angin kuat, hujan lebat, banjir, longsor,” tulis BMKG dalam akun Twitternya, Kamis (30/11/2017).

Dwikorita juga menyebut bahwa penggunaan nama siklon tersebut telah didaftarkan ke World Meteorological Organization (WMO) dan disetujui.

Selain Cempaka dan Dahlia, ada beberapa nama siklon tropis yang melintasi Indonesia dan diberi nama bunga seperti Anggrek, Bakung, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga, Seroja, dan Teratai.

 

(way)

(Redaksi Solotrust)