Hard News

Awas! Cuaca Ekstrem Diprediksi Hantam Indonesia hingga 9 Desember

Nasional

3 Desember 2021 18:31 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, solotrust.com - Cuaca ekstrem diprediksi masih akan menghantam sebagian besar wilayah Indonesia hingga 9 Desember 2021 mendatang, meskipun Siklon Tropis Teratai di Samudra Hindia Barat Daya Lampung yang terbentuk 1 Desember 2021 telah dinyatakan punah pada 2 Desember 2021 pukul 01.00 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal.



"Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan ini, maka kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal harus lebih ditingkatkan," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (03/12/2021), dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id.

Pihaknya memaparkan, berdasarkan hasil analisis terkini, dalam sepekan ke depan diidentifikasi terjadi peningkatan aktivitas dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan potensi cuaca ekstrem secara umum di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dijelaskan Dwikorita Karnawati, saat ini Siklon Tropis Nyatoh masih berada di wilayah Samudra Pasifik Barat sebelah Timur Filipina dengan intensitas yang masih menguat hingga 24 jam ke depan dengan pergerakan sistem ke arah Utara-Barat Laut. Sementara bibit Siklon 94W yang berada di sekitar Teluk Benggala dalam periode 24 jam ke depan masih bergerak ke arah Barat Laut.

"Sistem Siklon Nyatoh dan Bibit 94W ini posisinya semakin menjauhi wilayah Indonesia, sehingga dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia menjadi tidak signifikan. Meskipun begitu, dampak terhadap potensi gelombang tinggi 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) masih perlu diwaspadai di beberapa wilayah perairan," tuturnya.

Dengan semakin menjauhnya sistem Siklon Nyatoh dan Bibit 94W dari wilayah Indonesia, tambah kepala BMKG, kondisi itu membuka peluang terhadap peningkatan fenomena dinamika atmosfer lainnya, yakni meningkatnya aliran massa udara cukup intens dari wilayah Laut China Selatan ke arah Selatan memasuki wilayah atmosfer Indonesia. Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan yang dapat menimbulkan kejadian curah hujan tinggi di wilayah Indonesia.

"Waspada bencana hidrometeorologi yang kemungkinan menyertainya. Mulai dari banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya," imbuhnya.

Di lain pihak, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menambahkan, fenomena lain yang meningkatkan curah hujan, yakni dengan masih aktifnya fenomena gelombang atmosfer (gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO) di wilayah Indonesia, terutama bagian tengah dan Timur yang dapat turut memperkuat peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan ke depan.

MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin, kata Guswanto adalah fenomena dinamika atmosfer, mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.

(and_)

Berita Terkait

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Masih Mengintai, Musim Kemarau Belum Dominan

BMKG: Anomali Musim Kemarau Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Sebut Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran 2025

BMKG Sediakan Informasi Cuaca Terintegrasi, Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025

Produk Indonesia kian Diminati di Tiongkok, Potensi Transaksi Kerja Sama Bisnis Tembus Rp5,86 Miliar

Perluas Promosi, Pekerja Migran akan Dilatih Jadi Duta Pariwisata Indonesia

Disdikbud dan Harpi Melati Boyolali Gelar Lomba Rias Pengantin Khas Wahyu Merapi Pacul Goweng

Trump Turunkan Tarif Impor Indonesia Jadi 19%

Peringati Dies Natalis ke-61, ISI Surakarta Gelar Sidang Senat Terbuka

Fenomena Bediding, Suhu Dingin yang Menyertai Musim Kemarau di Indonesia

Menaker Terbitkan Aturan Libur Pilkada bagi Pekerja/Buruh, Ada Upah Lembur

Pilkada Tetap 9 Desember, Ada Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

Dampak Perubahan Iklim pada Kemarau, Begini Kata Peneliti Klimatologi

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Sebut Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia

Tangani Banjir di Beberapa Wilayah, Pemerintah Terjunkan Tenaga Kebencanaan dan Salurkan Bantuan

Waspadai Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng dan DIY, BMKG Ingatkan Potensi Bencana

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Masih Mengintai, Musim Kemarau Belum Dominan

BMKG: Anomali Musim Kemarau Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan

BMKG Prediksi Musim Kemarau Basah hingga Oktober, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

BMKG: Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

BMKG: Puncak Musim Hujan Ancam Jawa Tengah

Bencana Hidrometeorologi Landa Jawa Barat, Begini Penjelasan BMKG

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan!

Berita Lainnya