Hard News

Setelah Seroja Muncul Siklon Tropis Odette, Apa Lagi Ini?

Global

10 April 2021 11:31 WIB

Ilustrasi.

Solotrust.com- Siklon tropis Seroja masih berada di wilayah Samudera Hindia. Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto, mengatakan pergerakan siklon ini ke arah barat daya.

Siklon tropis Seroja ini semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dengan kecepatan angin maksimum siklon tropis Seroja sekitar 40 knot (75 km/jam).



Bibit siklon 90S sejak tanggal 2 April 2021 muncul bersamaan dengan cikal bakal siklon Seroja. Bibit siklon, per Jumat (9/4/2021) pukul 07.00 WIB telah tumbuh menjadi siklon tropis Odette di Samudra Hindia.

Tepatnya pada posisi 14.2LS dan 107.7BT atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap.

Kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi siklon tropis Odette mencapai 45 knot (sekitar 80 km/jam). Tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 990 hPa.

Menurut Guswanto, pemberian nama siklon tropis Odette dilakukan oleh Australian Bureau of Meteorology (BoM) Tropical Cyclone Warning Center (TCWC). Karena posisi siklon tropis tersebut berada di wilayah tanggung jawab Australia.

Dalam 24 jam ke depan, diperkirakan siklon tropis Odette akan terus bergerak ke arah selatan – barat daya. Siklon tropis ini menjauhi wilayah Indonesia dengan intensitas yang cenderung melemah.

 

Dampak Siklon Seroja dan Odette

Melansir dari teras, Guswanto mengatakan, keberadaan siklon tropis Seroja dan siklon tropis Odette dalam 24 jam ke depan dapat memberikan dampak tidak langsung. “Dampak tersebut berupa potensi hujan, kilat/petir, angin kencang dan gelombang tinggi.” jelasnya.

Potensi hujan serta angin kencang di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali. Potensi tersebut dipastikan tidak akan seekstrem seperti ketika kejadian siklon tropis Seroja di dekat wilayah Nusa Tenggara Timur.

Untuk potensi dampak gelombang tinggi dapat terjadi hingga 2 hari ke depan. Gelombang dengan tinggi 1,25 – 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa, perairan selatan Pulau Bali hingga Pulau Sumba.

Kemudian di Selat Bali, Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan. Selanjutnya, di perairan selatan Pulau Sawu dan perairan selatan Pulau Rotte.

Tinggi Gelombang 2,5 – 4 meter berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung. Kemudian di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung. Selat Sunda bagian barat dan selatan. Selanjutnya di perairan selatan Pulau Jawa, dan Samudra Hindia Selatan NTB hingga NTT.

Tinggi Gelombang 4 – 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa – Bali.

BMKG terus memantau perkembangan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang.

(wd)