Hard News

Soal Waktu Pelantikan Presiden, Jokowi Sebut Tunggu Pimpinan MPR Terbentuk

Sosial dan Politik

2 Oktober 2019 20:23 WIB

Presiden RI Joko Widodo di Istana Mangkunegaran Solo, Rabu (2/10/2019).

SOLO, solotrust.com – Presiden RI terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo mengaku telah mendengar usulan dari relawan pendukung agar pelantikan dirinya menjadi presiden dimajukan menjadi tanggal 19 Oktober 2019 dari jadwal semula 20 Oktober. Akan tetapi, disebutkannya hal itu berada di ranah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia.

“Pimpinan MPR belum ada kita belum bisa berbicara, saya belum bisa berbicara. Kita serahkan saja yang punya kerja itu MPR,” kata Jokowi usai menghadiri peringatan Hari Batik Nasional 2019 di Istana Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10/2019).



“Saya dapat usulan banyak dari relawan, pak majukan tanggal 19, sekali lagi ini wilayahnya MPR,” imbuhnya.

Jokowi baru menyampaikan terkait pelantikan dirinya setelah pimpinan MPR terbentuk. Termasuk susunan kabinet kerja akan dibicarakan setelah resmi dilantik.

"Saya belum bisa berbicara dengan pimpinan MPR yang ada. Apa yang mau dibicarakan? Pimpinan MPR-nya belum ada. Setelah besok terbentuk ketua dan pimpinan MPR, baru kami menyampaikan mengenai pelantikan," jelasnya.

Diketahui, usulan pelantikan dipercepat tersebut dikemukakan dua hari yang lalu oleh relawan Jokowi “Projo” yang meminta agar pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dimajukan pada hari Sabtu (19/10/2019) untuk menghormati warga yang beribadah dan beristirahat pada hari Minggu (20/10/2019), seperti disampaikan Ketum Projo Budi Arie Setiadi

"Hari Sabtu untuk menghormati saudara- saudara kita yang beribadah maupun beristirahat bersama keluarga di hari Minggu, tidak ada alasan politis." ujar Budi. (adr)

(wd)