SOLO, solotrust.com – Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko menjadi selebran utama dalam penerimaan sakramen inisiasi kepada ratusan orang berkebutuhan khusus se-Kevikepan Surakarta, di Gereja Santo Paulus, Kleco, Laweyan, Solo, Sabtu (12/10/2019). Penerimaan sakramen kepada orang berkebutuhan khusus ini baru pertama kali dilakukan di Kevikepan Surakarta.
Penerimaan sakramen inisiasi terdiri dari tiga sakramen, meliputi sakramen baptis, sakramen penguatan dan komuni pertama. Calon penerima terdiri dari berbagai jenis kebutuhan khusus dan berbagai rentang usia termuda 9 tahun dan tertua 58 tahun, mayoritas menyandang Tuna Grahita dan Autisme, lainnya menyandang seperti Tuna Daksa, Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Laras, Tuna Wicara hingga Tuna Ganda.
Ibadat diawali dengan Ritus pembuka yang terdiri dari lagu pembuka, tanda salib dan salam, penyerahan calon, Tuhan Kasihanilah Kami, Madah Kemuliaan, dan Doa Pembuka. Kemudian Liturgi Sabda terdiri dari bacaan, mazmur pembacaan injil dan dilanjutkan dengan sesi Homili oleh Uskup.
Saat sesi homili Uskup mengajak umat berdialog menyelami kehidupan umat dan motivasi umat untuk menerima sakramen.
“Pak Haryono dibaptis waktu kecil kelas berapa ?” tanya Uskup
“Kelas 6 SD,” jawab Haryono yang akan menerima sakramen penguatan
“Tepuk tangan mantap ikut Yesus hebat sekali. Setelah menerima sakramen penguatan ini apakah rencana bapak ?” tanya Uskup kembali.
“Lebih rajin berdoa, ke gereja dan semakin dekat dengan Tuhan Yesus,” jawab Haryono.
Kemudian Uskup Rubi juga berdialog dengan calon lainnya. Dalam sesi homili itu Uskup Rubi menyampaikan bila masih banyak umat yang membutuhkan penerimaan sakramen inisiasi saat pendaftaran ditutup, maka dari itu ke depan akan dipersiapkan secara khusus kembali penerimaan sakramen inisiasi kepada orang berkebutuhan khusus.
Secara khusus, uskup menyatakan kekagumannya kepada para orang tua yang dengan kebesaran hati, sabar, setia, penuh ikhlas merawat anak mereka yang terlahir memiliki kebutuhan khusus. Sekaligus bentuk kepedulian dan pemenuhan hak oleh gereja kepada mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
“Saya sangat kagum kepada panjenengan, kepada keluarga yang sungguh-sungguh mempunyai hati untuk merawat anak-anak pemberian Tuhan, anggota keluarga kita yang istimewa diberikan Tuhan kepada kita, harus diperlakukan secara istimewa, meskipun kadang tidak mudah. Melalui anak-anak ini, nama Tuhan semakin dimuliakan, kasih kerahiman Tuhan dinyatakan. Mereka harus mendapatkan hak karya keselamatan Tuhan, gereja memberikan yang terbaik dengan sakramen inisiasi ini,” ucap Uskup Agung KAS.
Usai Homili oleh uskup selesai barulah dilaksanakan secara bertahap prosesi Liturgi Baptis terdiri dari pembukaan, pengusiran setan, penolakan setan, pengakuan iman dan pembaptisan. Kemudian dilanjutkan Liturgi Penguatan dengan pengurapan Minyak Krisma dan Liturgi Ekaristi untuk penerimaan komunik pertama setelah itu ditutup dengan Ritus Penutup.
Saat penerimaan sakramen Uskup Agung KAS Mgr Robertus Rubiyatmoko didampingi tiga romo selebran pendamping, yakni Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr dari Vikep Kategorial, Romo Robertus Budiharyana, Pr dari Vikep Surakarta dan Romo Emanuel Nuwa, MSF dari Romo Paroki Santo Paulus Kleco, serta dibantu belasan romo lainnya dari Kevikepan Surakarta. Sementara itu penerima didampingi wali baptis, wali penguatan dan orang tua saat maju ke altar, beberapa dari mereka dengan kondisi tertentu dijemput pemberi sakramen.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Ignatius L. Wahyu Nugroho, menuturkan orang berkebutuhan khusus yang menerima sakramen inisiasi berjumlah 161 calon dari Kevikepan Surakarta (eks-Karesidenan Surakarta) yang telah dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu melalui berbagai tahapan bekerja sama dengan paroki setempat.
“Ini bagian dari kepedulian dan perhatian gereja untuk mengembangkan iman umat mereka yang lahir istimewa ini untuk kemuliaan Tuhan melalui penerimaan sakramen ini. Dari 28 paroki se-Kevikepan Surakarta di Solo Raya. Selama ini mungkin ada yang belum biasa diajak ke gereja karena hyperaktif berkebutuhan khusus takut mengganggu umat lain, meskipun sejak bayi sudah dibaptis secara Katolik,” kata Wahyu.
Penerimaan sakramen inisiasi khusus ini lahir dari gagasan gereja, diberbagai wilayah untuk memberikan hak karya keselamatan Tuhan kepada orang berkebutuhan khusus, kevikepan yang telah mengadakan seperti Kevikepan Yogyakarta, Kevikepan Semarang, Kevikepan Kedu dan Kevikepan Surakarta. Persiapan dilakukan sejak sekitar 4 bulan yang lalu dan sosialisasi dilakukan pada bulan September lalu.
“Jadi teknisnya, panitia menghubungi beberapa paroki-paroki untuk mendekati orang berkebutuhan khusus baik secara psikologi maupun sosial, kemudian kami daftar kami adakan pertemuan di 4 rayon (Delanggu, Wonogiri, Kleco dan Palur) untuk orang tua diberikan pengertian dan pemahaman tentang anak-anak, lalu langkah apa saja yang dilakukan oleh orang tua agar anaknya bisa diikutkan dalam penerimaan sakramen inisiasi ini bersama pendampingan Agus Kristanto dari Yayasan Pangon Utomo, sehingga mau diajak hari ini,” tutup dia.
Pada akhir ibadat, Uskup memberikan cinderamata kepada para penerima sakramen inisiasi, penutupan, dilanjutkan kegiatan foto bersama uskup di booth yang telah disediakan panitia dan ramah tamah. (adr)
(wd)