Hard News

Makam Tinalan Segera Dipindahkan untuk Penataan Kampung Blangkon Potrojayan Jadi Desa Wisata

Jateng & DIY

19 Oktober 2019 12:17 WIB

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo saat Mider Praja meninjau Kampung Potrojayan, Serangan, Jumat (18/10/2019).


SOLO, solotrust.com – Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo segera melakukan penataan secara menyeluruh Kampung Blangkon Potrojayan, Serengan yang merupakan sentra industri pembuatan blangkon.



Hal itu diungkapkan Rudy saat kegiatan Mider Praja di Makam Tinalan Jumat (18/10/2019) untuk rencana penataan Kawasan Wisata Kampung Blangkon. Nantinya, lahan tersebut akan dipakai untuk perluasan fasilitas desa wisata pusat produksi blangkon dan showroom, wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan pembuatan dan bisa langsung membeli blangkon.

“Kampung blangkon nanti kita tata tuntas, nanti ada showroomya, orang mau beli di situ bisa,” jelas Wali Kota

Penataan dimulai dari pemindahan makam, drainase, sanitasi hingga merehab rumah tidak layak huni (RTLH). Pihaknya berkomunikasi dengan ahli waris untuk memindahkan makam di sejumlah tempat pemakaman umum lainnya, seperti TPU Daksinoloyo Danyung, TPU Bonoloyo, TPU Pracimaloyo, TPU, Untoroloyo dan TPU Purwoloyo.

"Masyarakat minta semua makam tengah kampung dipindah. Tanah tidak masalah, Tanah zaman dulu tidak ada tanah milik pribadi, pasti tanah negara. Nanti kami atur di BPN dulu. Tapi menurut BPN itu tanah negara," ujarnya.

Menurut Rudy, keinginan mengembangkan sentra pembuatan blangkon ini menjadi destinasi wisata karena memiliki daya tarik, dan sarana prasarana pelestarian seni tradisi di Jawa.  Blangkon di Kampung Potrojayan dibuat dalam inovasi bahan yang lebih awet berbeda dari blangkon pada umumnya.

 “Kenapa blangkon ? kan balangkon pakaian khas kejawen prolok, kejawen landung, kejawen keprajuritan kan pakai blangkon, Ini sudah cukup lumayan bagus ada inovasinya, biasanya kan tidak bisa dipakai sehari-hari terbuat dari kertas koran rawan rusak apalagi kena basah dan sebagainya tapi di sini dimodifikasi dengan bahan yang lebih awet,” ucapnya.

Untuk diketahui, orang pertama yang mempelopori Kampung Blangkon adalah seorang pengrajin Blangkon Keraton Kasunanan Surakarta bernama Mbah Joyo, sejak tahun 1970 Mbah Joyo pindah dari Baluwarti ke Potrojayan dan memproduksi blangkon bagi semua kalangan. Dalam perkembangannya, Blangkon yang diproduksi tidak hanya Blangkon Solo saja, termasuk Yogya dan daerah lainnya sesuai pesanan. (adr)

()