SUKOHARJO, solotrust.com- Santri pondok pesantren mau tidak mau harus menyambut era revolusi industri 4.0 melalui pemanfaatan teknologi digital. Hadirlah marketplace pasarsantri.com sebagai wadah digital untuk memfasilitasi para santri di berbagai pondok pesantren di Indonesia bertepatan saat peringatan Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Platform tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan dan menjual produk-produknya baik barang maupun jasa menyasar tidak hanya di lingkungan pondok pesantren sendiri tapi juga masyarakat umum. Santri di era milenial tidak hanya dituntut untuk dapat mengemban tugas dakwah dan keilmuan tetapi juga diharapkan mampu berpartisipasi dalam aspek pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan melalui pemasaran produk.
"Awal mulanya saya ingin mengubah mindset santri tidak hanya bisa mengaji tapi ada peran lain, yaitu santri punya kepedulian kepada masyarakat lewat jalur wirausaha dan menciptakan produk. Santri tidak hanya peran berdakwah tapi juga memberdayakan masyarakat. Ketika saya ke ponpes-ponpes, dari santri yang punya visi misi sama, mereka dengan sendirinya ingin bergabung makanya saya welcome. Dari perjalanan itu sekarang sudah ada 5 tim inti dan 10 tim pembantu. Semuanya alumnus ponpes, ada dari Klaten, Bogor, Jakarta, Solo, dan beberapa di Tangerang," tutur Resta Sarlil, Founder & CEO pasarsantri.com, saat jumpa pers di Sukoharjo, Selasa (22/10/2019).
Pihaknya ingin mengenalkan pasarsantri.com, yaitu wadah digital sebagai ruang unjuk yang memaparkan karya santri dan ponpes, seperti marketplace pada umumnya. Pada pertengahan tahun 2018 timnya melakukan perjalanan pertama ke ponpes-ponpes tradisonal di pelosok desa, dari situ dibikin kelas pelatihan yang mendorong santri lebih produktif dan inovatif dengan mengajar desain dan kewirausahaan yang menjadi masalah di kalangan santri sehingga produknya kalah saing di pasaran. Sehingga pihaknya dapat membantu bagaimana santri membuat kemasan bagus untuk produknya dan bagaimana pemasaran produk ke pasaran. Sedangkan penjualan melalui marketplace yang lain terlalu universal akibatnya produk santri kurang dilirik.
"Akhir tahun 2018 Pangkalan Data Pondok Pesantren (PDPP) merilis daftar ponpes di Indonesia sebanyak 25.938 yang menunjukkan ternyata jumlah masyarakat santri sangat besar. Kita berpikir untuk membuat sesuatu dengan memfasilitasi tempat untuk memasarkan karya produk santri. Bagaimana santri ikut meramaikan revolusi industri 4.0. Pasar santri adalah wadah digital ruang unjuk produk-produk santri nusantara. Jadi seperti halnya marketplace pasar santri hadir untuk memfasilitasi mendorong para santri untuk memamerkan karya-karyanya," paparnya.
Bisa dikatakan pasarsantri.com ini mengkolaborasikan antara dunia digital dengan tradisional. Dari segi digital, pasarsantri sebagai marketplace untuk menampung karya-karya santri ponpes. Untuk tradisionalnya, pihaknya melakukan perjalanan dakwah yaitu membuat kelas-kelas kecil di ponpes dengan maksud mendorong mereka untuk berani tampil membuat produk lalu setelah jadi baru diunggah ke ranah digital, yaitu melalui pasarsantri.com. Pasarsantri.com ingin membangun sebuah sistem yang mampu memberikan akses keterhubungan antar ponpes sehingga tidak menjadi wadah yang sekedar memfasilitasi jual beli saja. Terdapat beberapa konten dalam pasarsantri.com seperti artikel santri, galeri ponpes, event santri, dan komunitas santri.
Setelah berjalan selama setahun belakangan ini, sebanyak 38 ponpes di Indonesia telah didatangi. Sedangkan produk yang sudah tayang di pasar santri setidaknya sudah ada sekitar 50-100 produk yang sudah bisa diakses di situs tersebut. Produk yang ditawarkan bermacam-macam, ada peternakan, perkebunan, olah makanan, krearivitas kreajinan tangan, dan jasa. Selain barang, mereka yang punya tim hadroh, tarian sufi atau seni Islami lain dapat menawarkan keahliannya. Saat ini, produk yang paling banyak pertanian dan perkebunan yang mencapai 40 persen.
"Awalnya kami menghadapi kendala banyak di pelosok desa, seperti sistem digitalisasi belum memadai. Makanya kita ada komunikasi dengan salah satu provider, InsyaAllah awal bulan depan mereka support. Jadi ponpes yang dari segi jaringannya belum memadai nanti akan disupport, entah itu jaringan atau teknologi," ujarnya.
Di kawasan Solo Raya sendiri ponpes yang sudah bergabung antara lain Ponpes Al Istiqomah Sukoharjo dan Al Muayyad Solo. Pihaknya juga sedang melakukan komunikasi dengan forum komunikasi santri, dan forum-forum lain yang ada keterhubungan dengan ponpes. Pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan pasarsantri.com sampai akhirnya benar-benar menjadi besar dan dapat bermanfaat bagi masyarakat, ponpes dan santri khususnya dengan pengembangan inovasi secara kreatif dan pemanfaatan teknologi. (rum)
(wd)