Hard News

Kecelakaan di Perlintasan Sebidang 23 Kali Sebulan, Sosialisasi Keselamatan Digencarkan

Sosial dan Politik

24 Oktober 2019 10:30 WIB

Petugas KAI tutup lintasan tanpa palang.

SUKOHARJO, solotrust.com - Angka kecelakaan lalu lintas akan terus ditekan oleh Kementerian Perhubungan, terutama Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Untuk itu, Kemenhub RI menggelar sosialisasi dan promosi keselamatan terhadap masyarakat dan instansi terkait dengan tajuk "Meningkatkan Peran Serta Generasi Muda sebagai Duta Pelopor dan Duta Keselamatan Perkeretaapian" di Hotel Lorin Solo, Rabu (23/10/2019). Kegiatan ini bertujuan mengajak siswa-siswi agar patuh dan taat mengikuti aturan yang berlaku dalam berlalu lintas.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub, Zamrides menjelaskan, bahwa pihaknya giat melakukan pembangunan dan sekarang rute KA Jakarta-Surabaya sudah jalur ganda baik utara maupun selatan. Sehingga kapasitas angkutan untuk kereta api menjadi naik, namun perlintasan kapasitasnya sama tapi kapasitas di perkeretaapian naik.  Akibatnya, perlintasan sebidang sudah merupakan titik kemacetan bahkan terjadi kecelakaan lalu lintas. Untuk itu penting meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang.



"Kecelakaan disebabkan kita lalai, tidak patuh tidak mau antri karena kemacetan, lintasan sebidang justru menjadi titik kemacetan, banyak juga yang menerobos perlintasan sebidang. Maka kita harus taat dan tetib berlalu lintas. Alasan kita mengundang adik adik agar menjadikan keselamatan sebagai budaya kita. Kita harapkan para siswa siswi menjadi pelopor keselamatan baik itu di jalan raya maupun perlintasan sebidang. Diharapkan para siswa memberikan informasi terkait bahayanya melintas di perlintasan sebidang," paparnya pada media, Rabu (23/10/2019).

Menurutnya, perlintasan sebidang menjadi titik rawan pelanggaran lalu lintas. Sering terjadi pengguna jalan raya tidak memahami aturan berlalu lintas di perlintasan sebidang seperti sesuai UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 114. Yaitu berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup atau ada isyarat lain, mendahulukan perjalanan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi. 

Berdasarkan data, Zamrides mengungkapkan, angka kecelakaan dari tahun 2015-2018 dalam setahun sekitar 276 kali atau rata-rata sebulan terjadi 23 kali. Sejauh ini diketahui, mayoritas korban lebih banyak pemakai mobil roda 4 yang mengalami kecelakaan dibandingkan pengguna kendaraan roda 2 yang hanya sebagian kecil. Pihaknya berusaha menekan angka kecelakaan, di antaranya dengan memberikan pemahaman kepada para siswa-siswi agar mereka tertib berlalu lintas. Selain menyasar para pelajar, sosialisasi juga ditujukan untuk kalangan masyarakat, unsur pemerintah daerah, para pemangku kepentingan perkeretaapian di wilayah Solo.

"Mudah-mudahan kita bisa menekan angka kecelakaan ini. Kita harapkan adik-adik bisa menerima informasi dari pemateri dan bisa menerapkan dalam perilaku sehari-hari. Mari ambil peran dan tanggung jawab sehingga tidak lalai pada faktor keselamatan bertransportasi khususnya perkeretaapian. Dengan terselenggaranya sosialisasi keselamatan khususnya di kota Surakarta dapat menjadi peningkatan siswa siswi dalam ilmu yang lain yaitu ilmu berlalulintas," pungkasnya. (rum)

(wd)