SOLO, solotrust.com- Pasca penggerebekan di sebuah rumah yang digunakan sebagai pabrik Pill PCC, di Jalan Setiabudi Nomor 66 Gilingan, Banjarsari, Solo, Minggu (3/12/2017) kemarin, membuat banyak pihak perihatin. Pasalnya, keberadaan pabrik tersebut merupakan salah satu upaya untuk merusak generasi penerus bangsa Indonesia.
Aksi keprihatinan tersebut, juga dilakukan oleh salah seorang warga Solo Bambang Saptono. Bambang yang mengaku sebagai Masyarakat Anti Obat PCC ini, melakukan aksi pemusnahan obat di kawasan bundaran Gladak, Selasa (5/12/2017).
Dalam menghancurkan pil tersebut, ia menggunakan sebuah palu yang telah dipersiapkan. Tak hanya itu saja, ia juga menginjak-injak pil tersebut. Tak puas sampai disitu, ia juga mengunyah dan mengeluarkan kembali pil tersebut dari mulutnya.
(aksi warga musnahkan PCC)
“Saya menyayangkan sekali, Kota Solo yang kecil dan sudah keamanan terjamin, kok sampai ditemukan pabrik pembuatan pil PCC,” jelasnya usai kegiatan.
Ia menilai, Badan POM dan Kementerian Kesehatan lengah. Sehingga ditemukan pabrik pembuatan pil PCC, di Solo dan Semarang. Tak hanya itu saja, ia juga mempertanyakan peran Badan POM dan Kementerian Kesehatan.
“Kenapa kok yang berhasil mengungkap BNN (Badan Narkotika Nasional), dimana peran Badan POM dan Kementerian Kesehatan?,” imbuhnya.
Ia juga meminta kepada pihak terkait untuk memberikan hukuman setimpal, yakni hukuman mati.
(dit-Wd)
(redaksi)