JAKARTA, solotrust.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar acara penganugerahan kepada Megawati Soekarnoputri yang telah berjasa sebagai Tokoh Pelopor Penguatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Penganugerahan ini tidak luput dari jasa Megawati dalam mendukung modernisasi BMKG untuk kemanusiaan dan lingkungan. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menceritakan kilas balik pada 2002 lalu, ketika kapasitas BMKG saat itu masih sangat terbatas dari segi fasilitas untuk observasi, analisis, dan penyebarluasan informasi, serta sumberdaya manusianya.
"Keterbatasan tersebut merupakan hambatan bagi BMKG yang saat itu berada di bawah Kementerian Perhubungan untuk melakukan prediksi dan memberikan informasi kepada masyarakat," kenangnya, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (bmkg.go.id), Rabu (27/11/2019).
Akhirnya pada 2002 diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 46 dan 48 yang berisi bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika diperkuat dan dimodernisasikan fasilitasnya, dengan dilompatkan statusnya sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, yaitu sebagai Badan setara Kementerian.
"Sangat diyakini, tanpa dorongan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, maka keputusan presiden ini akan sulit untuk diterbitkan," ungkap Dwikorita.
Penerbitan Keputusan Presiden ini, sambung Dwikorita, merupakan tonggak penting dalam perkembangan penyelenggaraan pemerintahan di bidang meteorologi dan geofisika. Selain itu, melalui penerbitan Keputusan Presiden ini, peran BMKG menjadi lebih mandiri dalam mendukung pembangunan nasional.
Megawati Soekarnoputri sebagai penerima anugerah merasa tidak menduga akan mendapatkan kehormatan ini.
"Saya sendiri sebetulnya berpikir, kami itu ditugaskan oleh Gus Dur pada waktu itu. Memang keputusannya dibuat ketika saya menjadi presiden, tapi sebenarnya penugasannya itu ketika saya sebagai wapres," tuturnya.
(redaksi)