Hard News

Ngruki Punya Jembatan Baru

Jateng & DIY

9 Desember 2017 15:56 WIB

Jembatan penghubung wilayah Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo dengan Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo. (solotrust.com/arif)

SUKOHARJO, solotrust.com - Jembatan penghubung wilayah Ngruki, Cemani, Grogol dengan Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo mulai bisa diakses warga terutama santri dari pondok pesantren Al mukmin Ngruki. Hal tersbeut terlaksana pasca pembangunan jembatan oleh Pemerinth Kabupaten Sukoharjo yakni melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukoharjo.

Pengelola, pengasuh dan santriwan/santriwati Pondok Pesantren (ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Sholeh Ibrahim lega. Pasalnya sebelum ada jembatan ini masyarakat Cemani, santri dan pengelola ponpes memutar jalan sejauh 500-an meter. Namun semenjak adanya jembatan penghubung sudah tidak ada lagi jarak.



Selama 10 tahun pihak ponpes berkeinginan untuk mendapatkan jembatan penghubung antara Sukoharjo dengan Solo. Seiring impian jembatan, impian mendirikan masjid senilai Rp5,3 miliar juga terwujud walau belum sempurna. Namun, Masjid Baitussalam di Kompleks Ponpes Al Mukmin, Ngruki ini sudah bisa digunakan oleh santri maupun masyarakat sekitar. Jembatan penghubung tersebut saat ini bisa dilalui oleh kendaraan roda empat secara bergiliran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukoharjo, Suraji, menjelaskan pembangunan jembatan penghubung menelan anggaran senilai Rp601,48 juta. “Pengerjaan jembatan selama 110 hari kalender dan selesai pada 27 November. Spesifikasi teknis jembatan ukuran 3,5 meter kali 16 meter, talud sepanjang 18 meter, jalan penghubung tiga meter kali 37 meter.” Tutur Suraji.

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengatakan pondok pesantren memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan nasional.

“Melahirkan generasi-generasi muda cerdas dan Islami. Secara historis, pondok pesantren memiliki pengalaman yang sangat luar biasa dalam membina dan mengembangkan masyarakat. Pondok pesantren mampu meningkatkan peranannya secara mandiri dengan menggali potensi masyarakat sekeliling.” Tutur Bupati

Bupati berpesan kepada pengelola dan pengasuh ponpes bahwa pembangunan manusia tidak semata tanggungjawab pemerintah atau masyarakat, tetapi juga semua komponen masyarakat, termasuk ponpes. Menurutnya, meningkatkan dan mengembangkan peran pesantran dalam proses pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat, daerah, bangsa dan negara.

“Terlebih dalam kondisi yang telah mengalami krisis moral seperti sekarang maka Ponpes Al Mukmin terus berkontribusi sekaligus menjadi pelopor dan inspirator dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral anak bangsa sekarang ini.” Ujar Bupati. (arif)

(wd)