SOLO, solotrust.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo resmi membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Perisai Diri Pelajar memperebutkan piala bergilir Sri Sultan Hamengku Buwono X Cup V Tahun 2019 di GOR Sritex Arena Solo, Rabu (18/12/2019) malam.
Secara simbolis, Ganjar membuka sebilah keris menjadi penanda dimulainya kejurnas, diikuti sebanyak 1371 pesilat dari 400 sekolah di Indonesia dan Timor Leste. Bagi dia, pencak silat tidak hanya sekadar warisan budaya, namun juga memiliki banyak nilai edukasi.
Saat sambutan, Ganjar sempat menyematkan tanya tentang siapa pesilat yang pernah meraih emas dalam mengikuti kejuaraan. Tak disangka, banyak pesilat pelajar berprestasi. Menurutnya, kejurnas ini menjadi sarana kaderisasi atlet yang diikuti pelajar dari tingkat SD hingga SMA.
"Siapa yang pernah mendapatkan emas angkat tangan? Oh, banyak juga ya, tepuk tangan untuk yang mengangkat tangan. Kalian anak-anak hebat, sekarang melalui kejurnas ini menyiapkan diri untuk lebih hebat lagi. Ini cara Perisai Diri membuat ruang pengalaman mengasah prestasi lebih banyak bagi atlet," kata gubernur.
Ganjar pun memanggil pesilat wanita peraih emas di ajang Asean Games 2018 di Jakarta lalu, Wewey Wita. Gubernur mencontohkan, pesilat tidak hanya berolahraga, namun menyampaikan diplomasi kekayaan bangsa ke seluruh dunia demi membawa warisan leluhur ke kancah internasional.
“Seperti kata Wewey Wita, latihan, latihan, latihan dan berdoa serta percaya diri. Kalian masih ingat yang dilakukan Hanifan saat Asean Games lalu? Ia membawa bendera, kemudian memeluk Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Pencak silat menyatukan bangsa dan negara, kita ajarkan sportivitas, ksatria, tidak emosional,” tuturnya.
Ganjar menyatakan kebanggaannya atas prestasi berhasil diraih pesilat Indonesia. Lebih lagi, baru saja pencak silat diakui sebagai warisan dunia dari Indonesia oleh Unesco. Hal ini tentu sangat membanggakan.
“Ya, saya bangga dengan prestasi silat kita, seperti yang diraih pada Asian Games 2018 di mana para pesilat Indonesia mampu mendulang banyak medali,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Muhammad Taufik mengapresiasi digelarnya Kejurnas Pencak Silat Perisai Diri hingga tahun kelima ini. Baginya, gelaran kejurnas ini merupakan kegigihan perisai diri dalam mengembangkan seni olahraga bela diri pencak silat, baik di dalam maupun luar negeri.
“Pada malam hari ini secara khusus kami menghaturkan terima kasih dan menyampaikan selamat kepada keluarga besar perisai diri atas kegigihannya mengembangkan pencak silat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurut catatan PB IPSI banyak negara yang dimotori oleh perisai diri, termasuk Jepang, Amerika, dan beberapa negara Eropa,” kata dia.
Muhammad Taufik berharap, perisai diri juga turut mampu menghantarkan Indonesia dalam memenuhi harapan menjadi cabang olahraga resmi di Olimpiade.
“Menjadikan pencak silat sebagai cabang olahraga resmi di Olimpiade. Pengakuan Unesco membuka jalan bagi kita untuk memenuhi harapan Presiden Joko Widodo,” pungkas dia.
(redaksi)