Pend & Budaya

Ini Asal Mula Perayaan Hari Ibu 22 Desember

Budaya

23 Desember 2019 11:01 WIB

Ilustrasi (Sumber: Google)

Solotrust.com - 22 Desember, sebagaimana kita ketahui bersama diperingati sebagai Hari Ibu. Namun, pernahkah kamu bertanya mengapa pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Ibu?

Perlu diketahui, pada 22 Desember 1928 merupakan hari pertama diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia I di Dalem Jayadipuran. Bangunan itu sendiri saat ini telah dialih fungsikan menjadi Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso Yogyakarta.



Merangkum berbagai sumber, kongres ini dihadiri sekira 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Di Indonesia sendiri organisasi perempuan sudah ada semenjak 1912 silam, terinspirasi dari beberapa sosok perempuan inspiratif, seperti Kartini, Dewi Sartika, dan Cut Nyak Meutia. Kongres diadakan dengan maksud meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu diresmikan Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959, saat ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal itu dipilih guna merayakan semangat perempuan Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Seiring berjalannya waktu, saat ini arti Hari Ibu telah berubah di mana hari itu digunakan untuk menyatakan rasa cintanya terhadap sosok ibu. Biasanya orang saling bertukar kado atau merayakan berbagai lomba, seperti lomba memasak, lomba berkebaya, atau pun membuat acara bertemakan ibu.

Awalnya, Hari Ibu dikenal di Kongres Perempuan 1928 dikarenakan setiap perempuan di sana waktu itu saling menyapa dengan kata “ibu“ antar satu dengan lainnya. Atas dasar itu, hari di mana Kongres Perempuan Indonesia kali pertama digelar dikenal dengan banyaknya ibu berkumpul, kemudian bergeser menjadi Hari Ibu. 

Pergeseran makna peringatan Hari Ibu terjadi di mana sebenarnya pada 22 Desember sebenarnya memperingati Hari Kongres Perempuan Indonesia I, kemudian menjadi hari perayaan tentang peran seorang ibu di dalam keluarga, baik untuk suami, anak maupun lingkungan sosial. (dd)

(redaksi)