SOLO, solotrust.com – Maskot Sepur Kluthuk Jaladara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo (Pilwalkot) 2020 yang diluncurkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo pada 23 Desember 2019 merupakan buah ide mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Hal itu diungkapkan Dosen Koordinator Tim Initiative Design Force Prodi DKV FSRD ISI Surakarta (IDeF-DKVISKA), Basnendar Herryprilosadoso, Kamis (26/12/2019).
“Perancangan maskot Pilwalkot Sepur Kluthuk Jaladara dilakukan oleh tim IDeF-DKVISKA melibatkan tim mahasiswa dan dosen Prodi DKV FSRD ISI,” kata Basnendar.
Ia menyampaikan, dibutuhkan waktu hingga 30 hari lamanya untuk menyelesaikan maskot oleh tim mahasiswa, terdiri atas Bagas Aji Mahardika, Fadhlir Rahman Nur Adli Eka Putra Priyatna, dan Muhammad Shafrizal Fajar Maulana dengan bimbingan dirinya bersama Ipung Kurniawan Yunianto.
Basnendar membeberkan pemilihan Sepur Kluthuk Jaladara sebagai ikon karena sepur atau kereta api merupakan sarana transportasi massal yang mampu membawa banyak orang dalam sekali jalan menuju tempat tujuan. Sepur antik itu terdiri atas gerbong yang ditarik sebuah lokomotif uap buatan “Maschinenbau Chemitz” Jerman pada 1896 dengan dua gerbong kayu jati asli buatan 1920. Jaladara menjadi kereta wisata, melintasi Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalur protokol Kota Solo.
Maskot menjadi awal penanda kegiatan Pilwalkot 2020. Tentu saja kerjasama ini bagi civitas akademik Prodi DKV FSRD ISI Surakarta sangat penting karena bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain wujud kompetensi mahasiswa kepada stakeholder dan masyarakat.
“Hal ini sesuai dalam proses tata laksana pemerintahan dengan pimpinan yang membawa, menuntun, dan mengantarkan kebijakan dalam rangka menyejahterakan warga masyarakat, sehingga nantinya hasil dari Pilwalkot 2020 sesuai dengan harapan warga dalam memiliki pemimpin terbaik untuk Kota Solo,” pungkas dia. (adr)
(redaksi)