SEMARANG, solotrust.com- PT Kereta Api Indonesia, Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang kembali menorehkan inovasinya di bidang energi baru terbarukan, yakni penggunaan energi tenaga surya atau matahari untuk menopang kebutuhan listrik di Stasiun Batang, Jawa Tengah.
Baca: Mudik Nataru, 378.165 Kendaraan Telah Tinggalkan Jakarta
Stasiun Batang menjadi stasiun pertama di Indonesia yang menggunakan listrik Tenaga Surya, atas inovasi tersebut menjadikan Stasiun Batang mendapatkan penghargaan dari MURI.
Hal ini merupakan kali pertama pembangkit listrik tenaga surya dengan sistem on grid yang berfungsi untuk mendukung operasional kebutuhan listrik stasiun.
Adapun sistem on grid buatan Jerman ini merupakan teknologi baru yang mengkombinasikan sumber listrik yang dihasilkan PLN dan sumber listrik dari panel surya. Keduanya mampu menyuplai secara bergantian kebutuhan listrik dengan kondisi cuaca pada saat itu.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, PLTS di stasiun batang itu memiliki kapasitas yang cukup besar mencapai 6000 watt, sehingga sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di stasiun tersebut.
“Ini nanti akan dilanjutkan dengan stasiun-stasiun lainnya, bahkan kalau bisa nantinya free dari electricity yang membebani PLN, kalau bisa kita lakukan ini luar biasa.” Jelas Edi.
Efisiensi biaya pun bisa ditekan hingga 50 persen di musim penghujan ini dan akan lebih besar lagi bila penggunaan di musim kemarau.
Perawatan PLTS ini relatif cukup mudah dan cepat, sehingga menghemat tenaga perawatan yang bisa dialokasikan ke perawatan lainnya.
Dengan keberhasilan tersebut, Stasiun Batang akan menjadi stasiun percontohan untuk ke depannya bisa diterapkan di stasiun – stasiun yang lain, atau pun di perkantoran wilayah PT KAI Daop 4 Semarang.
Diketahui untuk pemasangan PLTS di Stasiun Batang sudah dilakukan oleh PT KAI sebelum memasuki masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Baca: Puncak Mudik Nataru 24 Desember, Waspadai Titik Rawan Macet Ini!
Proses pengerjaan dilakukan selama 14 hari, mulai dari perakitan hingga pengoperasian telah dapat diselesaikan dengan baik sejak tanggal 21 november 2019 hingga 4 desember 2019 dan mulai dioperasikan sejak tanggal 6 desember 2019. (vit)
(wd)