Ekonomi & Bisnis

Batik Air Resmi Terbangi Shenzhen-Batam

Ekonomi & Bisnis

30 Desember 2019 16:05 WIB

Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group pada Sabtu (28/122019) meresmikan penerbangan pertama dari Shenzhen ke Batam

BATAM, solotrust.com – Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group pada Sabtu (28/122019) meresmikan penerbangan pertama dari Shenzhen ke Batam membawa 140 tamu. Rute baru ini dilayani tanpa henti (non-stop) dengan frekuensi tiga kali sepekan di tahap awal.

Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengungkapkan penerbangan bernomor ID-7618 setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu mengudara dari Bandar Udara Internasional Bao'an Shenzhen di Distrik Bao'an, Guangdong, Tiongkok (SZX) pukul 01.50 waktu setempat (Waktu Standar Tiongkok, GMT+8) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) pada 04.45 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 7).



"Layanan penerbangan dari Batam, Batik Air memiliki jadwal keberangkatan setiap Senin, Rabu dan Jumat. Pesawat bernomor ID-7619 lepas landas pukul 19.45 WIB dan diperkirakan mendarat pada 00.40 hari berikutnya di Shenzhen," tambahnya dalam siaran pers yang diterima solotrust.com.

Dalam menghubungkan kedua destinasi seiring memberikan pengalaman setiap tamu berkesan selama perjalanan udara, Danang Mandala Prihantoro mengutarakan Batik Air mengoperasikan salah satu armada terbaru, yakni Airbus 320-200CEO berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi, dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di setiap kursi.

Batik Air sangat bangga memperkenalkan Shenzhen sebagai kota tujuan baru internasional. Dengan demikian, menempatkan kota ini sebagai kota keempat dilayani Batik Air di daratan China setelah Guilin, Kunming dan Nanning.

"Batik Air mengharapkan penerbangan menuju internasional akan terus dikembangkan, Batik Air optimistis jika pasar terus tumbuh dan permintaan tinggi, frekuensi terbang dapat ditingkatkan. Hal ini dalam upaya untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan udara dari dalam negeri ke luar negeri serta mempermudah lalu lintas kunjungan wisatawan mancanegara guna mengunjungi Indonesia. Langkah ini sejalan program pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan asing," papar dia.

(redaksi)