Ekonomi & Bisnis

Desember 2019 Inflasi di Kota Solo Aman, 0,48%

Ekonomi & Bisnis

03 Januari 2020 10:11 WIB

Paparan inflasi Desember 2019 di Kantor BPS Solo, Kamis (02/01/2020)

SOLO, solotrust.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo memaparkan inflasi di wilayahnya pada akhir tahun atau Desember 2019 berada di angka 0,48 persen. Hal itu dinilai masih diambang batas wajar. Kota Solo berada di peringkat ketiga dari enam kota di Jawa Tengah.

Hal itu diungkapkan Kepala BPS Solo Totok Tavirijanto saat memberikan paparan inflasi Bulan Desember 2019 di hadapan sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Kepala BI Solo Bambang Pramono, dan sejumlah awak media di Kantor BPS Solo, Kamis (02/01/2020).



Meskipun ada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), namun harga-harga pada Desember 2019 masih bisa dikendalikan.

“Pada Desember 2019, Kota Solo mengalami inflasi 0,48 persen dan angka ini wajar. Di Jawa Tengah, angka inflasi di Solo berada di bawah Purwokerto mengalami inflasi 0,51 persen dan Cilacap 0,50 persen. Sementara itu, Kota Semarang berada di posisi keempat dengan inflasi 0,46 persen, Kota Tegal 0,27 persen, dan Kudus 0,24 persen,” paparnya

Totok merinci, penyumbang inflasi terbesar di Solo adalah kenaikan harga telur ayam ras. Komoditas ini menyumbang inflasi 0,10 persen. Selain itu, penyumbang inflasi di level bawahnya meliputi bawang merah dan angkutan udara, masing-masing 0,08 persen, tomat sayur 0,04 persen, dan cabai merah 0,03 persen. Sedangkan sejumlah komoditas turun harga dan mengakibatkan deflasi.

"Sawi hijau, daging ayam ras, jeruk, teh, dan bayam yang harganya turun mengakibatkan deflasi, masing-masing -0,01 persen," kata dia.

Totok menambahkan, sektor pariwisata Kota Solo pada November 2019, BPS mencatat terjadi penurunan jumlah penumpang pesawat di Bandara Adi Soemarmo Solo dibanding bulan sebelumnya. Di sisi lain, terjadi peningkatan okupansi hotel.

“Khususnya hotel bintang tiga, empat, dan lima. Wisatawan di Kota Solo itu lebih banyak MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) ketimbang leisure atau bersantai. Hal itu menyebabkan okupansi tinggi di hotel bintang tiga, empat, dan lima, tempat di mana tersedia ruang meeting," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo sekaligus Wakil Ketua TPID Solo, Bambang Pramono, menjelaskan laju inflasi pada tahun kalender Januari-Desember 2019 sebesar 2,94 persen. Angka tersebut sudah diprediksi oleh BPS Solo, komoditas bahan makanan menjadi penyumbang tertinggi, di antaranya yang kerap naik harga adalah bawang merah dan cabai merah.

“Bahan pangan menjadi perhatian kami karena itu menjadi konsumsi masyarakat sejahtera kita. Kenaikannya cukup besar, jadi perlu diidentifikasi penyebabnya,” jelasnya. (adr)

(redaksi)