SOLO, solotrust.com - Kepala Dinas Pariwisata Solo Hasta Gunawan mendukung langkah antisipasi panitia Imlek Festival 2020 memberi kawat penguat pada lampion. Upaya itu sendiri dilakukan agar ribuan lampion di koridor Jenderal Sudirman (Jensud) dan kawasan Pasar Gede dapat lebih bertahan di tengah cuaca ekstrem yang masih berpotensi melanda Kota Solo.
Menurutnya, faktor alam tak bisa dilawan sehingga harus ada cara supaya kerusakan tidak kembali terjadi, seperti terjadi pada ratusan lampion beberapa waktu lalu rusak diterjang hujan deras disertai angin kencang.
Sebagaimana diketahui, acara Imlek Festival menjadi daya tarik pariwisata Kota Solo. Ada berbagai kegiatan menarik di awal tahun secara berentetan, seperti Grebeg Sudiro, Festival Imlek hingga Solo Great Sale. Adapun ribuan lampion itu merupakan ikon yang mengentalkan suasana acara sehingga pelaksanaannya harus dimaksimalkan.
“Ya kita berharap cuaca ekstrem akhir-akhir ini segera mereda. Kita tahu kerusakan kemarin kan juga faktor alam, kita hanya bisa mengantisipasinya. Harapannya nanti kegiatan bisa berjalan maksimal,” kata Hasta Gunawan, Minggu (05/01/2020).
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 300 buah lampion Imlek 2020 yang tergantung di langit-langit koridor Jensud dan kawasan Pasar Gede rusak akibat diterjang hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Solo beberapa pekan terakhir.
Langkah antisipasi pun dilakukan panitia Imlek Festival 2020 dengan menambah kawat pengaman agar lampion lebih kuat tergantung. Hal itu dilakukan agar kerusakan tidak semakin bertambah, mengingat berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim penghujan masih berlangsung hingga Februari 2020 mendatang.
“Kita sedang dihadapkan dengan cuaca ekstrem, kemarin sudah ada 300 buah lampion yang rusak akibat hujan deras dan angin. Jadi, paling tidak kita harus mengantisipasi, kawat penunjangnya dipertebal agar meminimalisasi kerusakan ke depannya,” kata panitia Imlek Festival 2020, Sumartono Hadinoto. (adr)
(redaksi)