SOLO, solotrust.com – Aspek manajemen lalu lintas menjadi salah satu isu utama yang diperhatikan dalam pembangunan Flyover Purwosari, karena diprediksi akan memberikan dampak kemacetan di beberapa titik.
Penandatanganan kontrak yang dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Provinsi Jawa Tengah Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun anggaran 2020 di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Rabu (8/1/2020) menandai dimulainya pekerjaan itu.
Baca: Masa Pekerjaan Flyover Purwosari Resmi Dimulai Hari Ini
Terkait management rekayasa lalu lintas, Satlantas Polresta Solo dengan Dishub Solo terus mematangkan skema menyesuaikan tahapan pekerjaan. Sedikitnya ada lima skema yang telah disiapkan meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan BorPile sisi Barat dan aspal, pekerjaan timbunan mortar busa sisi Barat dan BorPile sisi Timur, pekerjaan timbunan mortar busa sisi Timur dan aspal jalur lambat sisi timur utara dan pekerjaan erection girder.
“Untuk rekayasa lalu lintas akan terus dievaluasi, di titik-titik tertentu yang satu arah bisa diberlakukan dua arah, seperti di Jalan Slamet Riyadi dari Simpang Empat Ngapeman ke selatan bisa dibuka jadi dua arah, Jalan Veteran sampai Pasar Kembang dibuka dua arah, simpang empat Gendengan juga dibuka dua arah diberi barrier empat atau lima meter dari lebar jalan, dan traffic SMP 18 saya minta untuk dihidupkan,” kata Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo di sela-sela kegiatan
Di samping itu, Rudy juga melobi Kementerian Perhubungan untuk sementara dapat membuka perlintasan sebidang di bawah flyover Manahan dengan menyertakan palang pintu, akan tetapi terbatas untuk kendaraan roda dua sebagai upaya memecah kemacetan.
"Siang ini saya meminta izin kepada Kementerian Perhubungan menemui Dirjen Perkeretaapian supaya membuka sementara perlintasan sebidang di bawah flyover Manahan untuk mengurangi kemacetan di beberapa titik," jelasnya.
Baca: Ini Data Teknis Pekerjaan Flyover Purwosari
Sementara itu, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Solo, Mudo Prayitno menerangkan, skema MRLL masih terus dimatangkan dan diupayakan yang terbaik untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat di tengah masa pekerjaan FO Purwosari selama 348 hari kalender.
"Hari ini kita masih ada rapat nanti kalau ada perkembangan kita sampaikan," ujar Mudo. (adr)
(wd)