Solotrust.com - BTS akan kembali dengan album baru bertajuk "Map of the Soul: 7 pada 21 Februari mendatang. Pada (10/1/2020), Big Hit merilis comeback trailer "Interlude: Shadow" yang dibawakan salah satu rapper BTS, Suga.
Lagu ini diawali dengan aspirasi untuk menjadi seorang bintang besar. Namun ketika itu terwujud, mereka harus bergulat dengan apa yang disebut "shadow", bayang-bayang yang menyiksa seperti rasa sepi dan kesendirian ketika berada di puncak ketenaran.
Baca: Shadow dan Ego Jadi Tema Album BTS Setelah Persona
Meski begitu, mereka menyadari jika ketenaran dan kesendirian adalah sepaket, tak dapat dipisahkan. Keduanya adalah satu kesatuan, sehingga berdamai dengannya adalah solusi untuk membuat semuanya menjadi mudah.
Shadow sendiri memiliki hubungan yang simetris dengan Persona. Jika dalam comeback trailer Persona RM mengatakan "I just want to fly (aku hanya ingin terbang)", maka dalam Shadow Suga mengatakan "Don't let me fly (jangan biarkan aku terbang)". Hal ini bisa dipahami bahwa meski BTS ingin sukses besar sebagai seorang artis, tetapi kesuksesan itu ternyata diikuti dengan "harga" yang harus dibayar berupa ketakutan dan kesendirian, hingga mereka merasa mungkin akan lebih baik jika mereka tidak sukses saja.
Lagu ini dibuka dengan intro yang menyatakan bahwa mimpi besar BTS menjadi kenyataan, dengan lirik "Aku ingin menjadi bintang rap, aku ingin menjadi yang teratas, aku ingin menjadi bintang rock, aku ingin semuanya menjadi milikku, aku ingin kaya, aku ingin menjadi raja, aku ingin menang, aku ingin sesuatu yang besar. Oh boy, biarkan aku melihat, aku mendapat mimpi besar."
Selanjutnya, verse lagu ini menggambarkan bagaimana efek dari semua itu, yakni shadow/bayangan yang semakin besar pula, mengikuti cahaya (kesuksesan) mereka yang semakin intens.
"Aku bertanya-tanya setiap hari seberapa jauh aku bisa pergi. Aku tersadar dan menemukan diriku disini (ketenaran). Bayangan di kakiku
Lihat ke bawah! Itu menjadi lebih besar. Aku berlari, tetapi bayangan mengikutinya, sama gelapnya dengan cahaya yang intens," kata Suga.
Di lirik selanjutnya, Suga mengungkapkan rasa takut yang ia (BTS) alami ketika berada di puncak popularitas, hingga mereka ingin lari saja. Shadow mereka semakin kuat, bagai monster yang bisa menelan mereka. Disaat itulah mereka hanya bisa berdoa agar semua baik-baik saja.
"Aku takut, terbang tinggi itu menakutkan. Tidak ada yang mengatakan kepadaku betapa kesepiannya di sini. Aku bisa melompat di udara tetapi juga bisa terjun. Sekarang aku tahu, lari bisa menjadi pilihan juga, jeda. Kata orang, ada kemegahan dalam cahaya terang itu. Tapi bayanganku yang tumbuh menelanku dan menjadi monster. Tinggi, tinggi, dan lebih tinggi, lebih tinggi. Aku hanya akan pergi lebih tinggi dan vertigo menyusulku. Aku bangkit, bangkit, aku membencinya.
Aku berdoa, aku berdoa, berharap baik-baik saja," lanjut Suga.
Di bagian chorus, karena shadow itu sudah tak tertahankan, sampai ada momen dimana mereka ingin menyerah saja. Mungkin akan lebih baik jika mereka berada di ruang redup, tidak berada di antara cahaya flash handphone yang selalu mengintai tiap gerak mereka.
"Saat aku terbang tinggi seperti yang aku inginkan. Bayanganku tumbuh dalam cahaya mencolok itu. Tolong jangan biarkan aku bersinar. Jangan mengecewakanku. Jangan biarkan aku terbang. Sekarang aku takut.
Saat aku menghadapi diriku dibawa ke titik terendah, itu sama dengan ketika aku terbang ke titik tertinggi," kata Suga.
Di bagian outro, Suga mengatakan bahwa shadow itu ada dalam dirinya sebagai sebuah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Keduanya tidak bisa saling menghancurkan atau memutuskan.
"Ya, aku adalah kamu, kamu adalah aku, sekarang kamu tahu. Kita adalah satu tubuh, terkadang kita akan berbenturan. (Tapi) kamu tidak pernah bisa menghentikanku, ini yang harus kamu ketahui. Tidak bisa membuatku putus, apa pun yang kamu lakukan," kata Suga.
Hingga akhirnya, cara atau solusi dari keadaan ini adalah menerima shadow itu sendiri. Penerimaan atau berdamai dengan shadow adalah hal yang bisa dilakukan agar semuanya lebih mudah/nyaman. "Anda akan merasakan kenyamanan jika mengakuinya (shadow)", kata Suga.
Di bagian akhir, Suga seperti menekankan bahwa semua orang pasti memiliki shadow dan tidak bisa lari darinya. "Berhasil atau gagal, dengan cara apa pun Anda mengalir, Anda tidak bisa melarikan diri, kemana pun Anda pergi. Aku adalah kamu, kamu adalah aku, sekarang kamu tau. Kamu adalah aku, aku adalah kamu, kamu tau? Kita adalah satu tubuh, kita akan berbenturan," kata Suga.
Suga juga seperti mengatakan bahwa perkara Shadow ini adalah hal yang universal, yang terjadi pada semua orang. Shadow yang seperti dia utarakan tadi juga berlaku untuk orang lain, shadow adalah tentang saya dan juga kamu, dengan lirik "kami adalah kamu, kami adalah saya".
Seperti diketahui bahwa album "Map of the Soul" terinspirasi dari struktur kepribadian dari psikolog Carl Gustav Jung. Jung membagi struktur kepribadian manusia menjadi tiga bagian yakni conscious (kesadaran/ego), personal unconsciousness (ketidaksadaran personal) dan collective unconsciousness (ketidaksadaran kolektif).
Ketidaksadaran kolektif berisi ingatan laten tentang hal-hal yang diwariskan dari masa lampau leluhur, dan ketidaksadaran kolektif semua orang relatif sama. Persona, shadow, anima/animus, dan the self merupakan jenis ketidaksadaran kolektif.
Shadow sendiri adalah ketidaksadaran kolektif lain yang berarti sisi gelap yang disembunyikan dari seseorang. Shadow berisi insting primitif dan negatif yang secara religius maupun sosial tidak diapresiasi, misalnya kemarahan, rasa iri dan keserakahan.
Dr. Murray Stein, penulis buku "Jung's Map of the Soul" yang menyampaikan pengetahuan dasar tentang pemikiran Jung mengatakan
bahwa persona memiliki hubungan simetris dengan shadow. Shadow adalah contoh kasus dimana diri ini tidak sadar dan berurusan dengan hal-hal tidak mengenakkan yang diikuti oleh konflik moral dan perilaku egois tanpa mengetahui dirinya sendiri. Tapi shadow ini bukanlah kejahatan.
Dalam sesi wawancara dengan media saat BTS akan menggelar konser stadium di Wembley Juni lalu, RM pun pernah berbicara mengenai Shadow, yang intinya kurang lebih sama dengan apa yang dikatakan Suga dalam "Interlude: Shadow" diatas, yakni penerimaan terhadapnya.
Salah satu pertanyaan yang diajukan kala itu adalah bagaimana mereka bekerja dengan kreatif di tengah jadwal yang gila, karena BTS pernah mengatakan bahwa semua di sekeliling mereka bergerak sangat cepat dan kadang sangat berlebihan.
"Ini adalah pertanyaan yang sangat besar dan sekaligus penting. Ini adalah tentang bagaimana kami akan bertahan dan bagaimana kami menghadapi keberadaan kami sendiri. Saya mengatakan pada tahun 2018, 'Ketika kamu tumbuh dewasa, bayangan (shadow)mu menjadi lebih panjang'. Jika saya bertambah tinggi, bayangan saya menjadi lebih panjang. Saya pikir itu seperti itu," kata RM.
Leader BTS itu melanjutkan, "Banyak reporter bertanya kepada kami bagaimana kami menangani dan mengatasi kesulitan dan semua hal penting lainnya. Saya selalu menjawab bahwa tidak ada yang bisa diatasi. Kami hanya harus berteman dengan bayangan kami sendiri."
Baca: BTS Rilis Album Baru 21 Februari 2020
"Terkadang itu terlalu banyak, terlalu sulit dan terlalu besar untuk kami. Untuk hidup dan bertahan sebagai artis dan sebagai manusia yang mencoba untuk lebih mencintai diri sendiri, kami perlu berteman dengan bayangan (shadow) kami," kata RM. (Lin)
(wd)