SOLO, solotrust.com – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo FX. Hadi Rudyatmo lebih memprioritaskan status siaga bencana di Kota Solo ketimbang menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) pertama, sekaligus HUT ke-47 PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta yang berlangsung selama tiga hari Jumat hingga Minggu (10-12/1/2020).
Rudy pun mengaku siap bertanggungjawab atas keputusannya ini, dan siap menerima jika ada teguran dari Dewan Pimpinan Pusat. Ia menegaskan ketidakhadirannya tidak ada kaitannya dengan Pilkada Solo 2020. Untuk Kota Solo, hadir dalam rapat kerja besar PDIP itu sejumlah kader seperti Wakil Wali Kota Achmad Purnomo, Sekretaris DPC Teguh Prakosa, Bendahara Joni Sofyan Erwandi, serta para anggota Fraksi PDIP DPRD Surakarta
“Saya izin, sekarang Solo dalam status rawan bencana, sebagai kepala daerah pak wakil (Achmad Purnomo) bersama Pak Teguh, Pak Joni berangkat, saya harus tetap di Solo, kalau Rakernas kan kepentingan organisasi, ini ada tugas kepentingan yang lebih besar, saya akan sampaikan demikian jika ditanya nanti,” kata Rudy saat ditemui wartawan di Rumah Dinas Loji Gandrung, Jumat (10/1/2020).
“Nanti kalau ada bencana saya dan pak Pur nggak ada kan ya lucu. Walikotane karo wakile lungo kabeh,” imbuh pria yang kini menjabat Wali Kota Solo itu.
Diketahui, pada Rabu (8/1/2020) Rudy berada di Jakarta dan kembali ke Solo pada Kamis (9/1/2020), sedangkan Jumat (10/1/2020) pagi ia bertugas memimpin apel bersama siaga bencana di Plaza Manahan serta penanaman pohon di Kawasan Stadion Manahan, setelah itu ia melanjutkan kegiatan yang tak jauh dari kebencanaan yakni membongkar bangunan PKL di Jalan Mr. Sartono karena dinilai menghambat resapan air dan berpotensi memunculkan genangan air. Aktivitas Rudy lainnya adalah ada pertemuan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah di Loji Gandrung. (adr)
(wd)