Pend & Budaya

Keren! Mahasiswa UNS Bikin Robot Pencari Korban Bencana

Pend & Budaya

11 Januari 2020 10:49 WIB

Mahasiswa pembuat prototipe robot mengoperasikan Rescue UGV di halaman Gedung Rektorat dr Prakosa, UNS, Jebres, Solo, Kamis (09/01/2020). (Dok. Istimewa)

SOLO, solotrust.com – Petugas berwenang terkadang kesulitan saat mencari korban jiwa di sebuah lokasi bencana, salah satunya terkendala medan berat yang sulit dijangkau manusia. Keprihatinan itu membuat mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) berinovasi memunculkan ide dengan membuat prototipe robot pencari korban bencana Rescue Unmounted Ground Vehicle (UGV).

Purwarupa robot berhasil dibikin oleh tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT), yakni Nada Syadza Azizah, Syaifullah Filard Latifah, dan Taufik Widyastama. Rescue UGV dilengkapi kamera dan infra merah yang dikendalikan dengan jaringan internet sehingga bisa mendeteksi suhu tubuh manusia.




“Manusia akan terlihat berwarna merah-kuning saat terdeteksi infra merah dan bisa melihat suhu tubuh sehingga bisa diketahui itu manusia apa bukan, masih hidup atau sudah meninggal” ujar Syaifullah, Sabtu (11/01/2020)

Ia mengklaim, robot mampu menjangkau area-area yang tak dapat terjangkau manusia atau pun area berbahaya jika didekati manusia. Desain robot seperti tank dengan roda dan masih berukuran kecil.


“Misalnya untuk menjangkau gunung berapi yang masih aktif, zona yang terkena kebakaran hutan, longsor hingga zona yang terpapar radioaktif,” urai Syaifullah.

Tak dipungkiri, beberapa wilayah Indonesia tergolong rawan bencana. Akhirnya sekira tiga bulan lalu, mereka berinisiatif menggarap proyek tersebut.


Sementara itu, Taufik Widyastama menyampaikan, prototipe masih terus dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan robot pendeteksi korban bencana. Beberapa alat yang akan ditambahkan seperti pemancar portable sehingga bisa menjangkau area pencarian seluas-luasnya.

“Ya karena masih prototipe, maka masih pakai WiFi handphone atau router, jadi hanya bisa sepuluh meter. Nantinya, robot akan dibuat lebih panjang agar lebih stabil ketika melintas medan sulit, seperti saat tanah longsor atau di jurang. Nanti juga akan dirancang supaya bisa digunakan berkomunikasi dua arah. Saat ini robot baru bisa mentransmisikan suara dari lapangan,” pungkasnya. (adr)

(redaksi)