Hard News

Viral Siswi SMP di Solo Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Lawan Jenis Dikeluarkan dari Sekolah, Ternyata Ini Sebabnya

Jateng & DIY

11 Januari 2020 21:12 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com – Seorang siswi kelas VIII SMP Islam Terpadu Nur Hidayah berinisial AN terpaksa dikembalikan kepada orang tuanya karena akumulasi poin melanggar aturan yang diterapkan pihak sekolah melebihi batas, terakhir gongnya ia mendapat poin tambahan karena mengucapkan selamat ulang tahun kepada lawan jenis di sekolah yang sama, kejadian ini pun sempat menjadi pro kontra di sosial media.

Pihak sekolah tak menampik kejadian itu, sang Kepala Sekolah setempat, Zuhdi Yusroni menjelaskan, apa yang dilakukan pihak sekolah adalah sesuai prosedur, dan jauh sebelum siswa tersebut dicabut haknya bersekolah di SMP IT Nur Hidayah, pihak sekolah sudah menerapkan pola penanganan sesuai aturan, mulai dari pendampingan konseling kepada AN hingga pemanggilan orang tua.



Poin yang diterima AN, didominasi pada kasus yang sama, yakni kerap melanggar aturan sekolah dengan berkomunikasi dengan lawan jenis, padahal sudah jelas larangan saat siswa awal masuk SMP IT Nur Hidayah tidak boleh interaksi berlebihan dengan lawan jenis, dan hal itu dinilai sebagai pelanggaran berat. Pihak sekolah juga berusaha membatasi siswanya bermain gadget.

“Pelanggaran yang paling sering komunikasi lawan jenis, tidak hanya dengan satu orang, ada dengan kakak kelas, ada dengan orang lain juga, anak tersebut juga pernah menyatakan melalui surat tidak akan mengulangi perbuatan itu. Bahkan ketika ada proses hukuman belum selesai, dia kembali melakukan pelanggaran. Harapa kita sebenarnya ada perubahan yang terjadi pada si anak tersebut,” beber Zuhdi kepada wartawan, Sabtu (11/1/2020)

Di lain sisi, siswa lawan jenis yang menerima ucapan selamat ulang tahun dari AN, masih mendapatkan peringatan, artinya tidak dicabut haknya bersekolah di tempat tersebut, karena poin yang masih di bawah batasan. Zuhdi menambahkan, bila AN sekarang sudah mendapatkan sekolah yang baru.

“Anak yang diajak komunikasi juga mendapatkan poin tapi tidak sampai membuat dikeluarkan dari sekolah,” kata dia. (adr)

(wd)