Hard News

Warga Klaten Temukan Gua Peninggalan Belanda, Ini Akan Jadi Wisata Baru

Jateng & DIY

17 Januari 2020 05:55 WIB

Goa yang berhasil ditemukan oleh warga Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman,Kecamatan Tulung, Klaten.

KLATEN, solotrust.com- Warga Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman,Kecamatan Tulung, Klaten,dikejutkan dengan penemuan sebuah terowongan atau gua kuno berukuran cukup besar. Gua tersebut diduga kuat peninggalan jaman penjajahan Belanda.

Gua yang berusia ratusan tahun itu, kali pertama ditemukan oleh warga setempat, Danang Hari Budiantoro (53) pada 25 November 2019 lalu. Setelah melihat keberadaan gua yang tepatnya persis di bawah rumahnya dan tetangganya, ia lalu memberi tahu kepada warga lainnya. Mulut gua tersebut persis di pinggir sungai Pusur Dukuh Cokro Kembang.



"Setelah melihat adanya gua, saya bersama warga lainnya lalu mencoba untuk membukanya. Namun, kita rundingkan dulu, dikawatirkan ada apa-apa. Sebab gua ini nampak kotor dan serem ditambah diatas gua ini rumah warga," katanya saat ditemui solotrust.com di lokasi penemuan gua, Kamis (16/1/2020) siang.

Dia menceritakan, gua ini mulai didengar warga lainya, karena tersebar di media social (medsos) setelah warga di Cokro Kembang berhasil mengeruk lumpur juga tanah di dalam gua secara gotong royong.

"Kami bersama warga lainnya mencoba membersihkan ke dalam dengan alat seadanya. Namun, sebelumnya, kami bersama teman-teman dengan peralatan lengkap, seperti golok, senter, gas, pewangi serta menyewa tiga pawang ular masuk ke dalam. Tidak ada ular, cuman kelelawar banyak," ujar dia.

Dia mengatakan, bahwa di Dukuh Cokro Kembang dulunya ada sebuah pabrik gula yang dikuasai oleh kolonial Belanda. Kemungkinan besar ini bunker karena bila dilihat dari bentuk guanya tersusun bangunan bata merah napak kokoh.

"Dengan gua ini, kami juga sudah melaporkan ke pemerintah desa serta Pemkab Klaten melalui Kecamatan Tulung. Dari pihak kecamatan juga sudah mengunjungi dan melakukan pengecekan lokasi," katanya.

Hari menjelaskan, perkiraan terowongan cukup panjang, mungkin bisa mencapai 800 meter, hanya saja yang bisa dibuka baru sekitar 90 meter. Ketebalan dinding terowongan sendiri diperkirakan 1 meter, langit-langit dan dinding samping juga sekitar 1 meter.

"Gua ini bercabang, belak belok setelah beberapa meter. Ya, diharapkan gua ini nantinya menjadi destinasi wisata baru di Dukuh Cokro Kembang sehingga nantinya dapat menambah perekonomian warga disini," ujarnya. (Jaka)

(wd)