Hard News

Marak Muncul “Kerajaan Baru”, Kepala BIN Telah Deteksi Sejak Lama

Hukum dan Kriminal

20 Januari 2020 12:03 WIB

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan (Sumber: TribrataNews)

Solorust.com - Belakangan marak muncul "kerajaan baru" di Tanah Air. Selain Keraton Agung Sejagat yang sempat viral, mencuat pula Kerajaan Djipang di Blora, dan Sunda Empire di Bandung.

Terakhir juga muncul keberadaan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu di Kecamatan Parung Ponteng, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kesultanan ini didirikan Rohidin (40), warga asal Parung Ponteng. Rohidin mengaku sebagai keturunan kesembilan Raja Padjadjaran Surawisesa, dengan gelar Sultan Patra Kusumah VIII.



Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, menjelaskan pihaknya telah memantau lama soal kerajaan tersebut.

“Kami sudah mendeteksi itu lama, mungkin baru muncul sekarang. Itu semuanya lama,” ungkapnya, akhir pekan kemarin, dilansir dari Portal Berita Resmi Polri, TribrataNews, Senin (20/01/2020).

Kepala BIN menuturkan, memang keraton-keraton ada yang tergabung dalam Kerajaan Nusantara. Namun, lain halnya jika ada unsur pidananya.

“Lain hal kalau ada unsur pidana di dalamnya, di antaranya sekarang yang dikembangkan masalah penipuan dan lain, itu yang ditelusuri,” kata Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.

Seperti diketahui, Polda Jateng mengamankan Totok Santosa dan Fanni Aminadia yang mengklaim sebagai raja dan permaisuri Keraton Agung Sejagat. Pihak kepolisian menemukan unsur penipuan yang dilakukan keduanya. Mereka dijerat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan. Tersangka memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya.

(redaksi)