Pend & Budaya

Panembahan Reso Gelar Latihan Terakhir di Solo

Budaya

22 Januari 2020 13:03 WIB

Panembahan Reso

Solotrust.com - "Senja merah padam. Seperti darah yang muncrat dari luka. Gunung menjadi serupa tembaga. Alam menjadi bersifat jantan, Ah, apa yang aku lihat ini? Astaga aku lihat tahta mengambang di telaga berdarah. Oh! Pesona yang mengagumkan! Tahta itu menuju kemari. Ia melaju ke arahku. Diembus angin ke arahku! Aaak!“ Itulah sedikit penggalan monolog seorang Panembahan Reso dalam naskah Panembahan Reso mahakarya WS Rendra.

Penggalan sedikit monolog seorang Reso, diperankan secara apik oleh Whani Darmawan, pemenang pendukung aktor terbaik dalam gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Monolog dilakukan saat latihan terakhir di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada Minggu (19/01/2020). Latihan terakhir sengaja dipertontonkan untuk umum sebelum dipentaskan di Ciputra Artpreneur Jakarta pada 25 Januari 2020.



Sutradara pertunjukan Panembahan Reso, Hanindawan, mengatakan latihan terakhir yang diadakan belum maksimal, masih ada beberapa pembenahan perlu dilakukan.

“Pada latihan hari ini masih banyak yang harus dibenahi, seperti setting panggung yang tidak berwarna putih, melainkan abu-abu. Make up pemain juga kostum yang masih harus direvisi. Adapun yang sudah seratus persen hanyalah musik,” kata dia. 

Naskah teater Panembahan Reso ditulis WS Rendra dan sudah pernah dipentaskan pada 1986 dengan durasi sekira tujuh jam. Sementara pementasan Panembahan Reso di Jakarta rencananya dipadatkan menjadi sekira tiga jam. 

Panembahan Reso mengisahkan tentang perebutan suksesi kerajaan di mana pada akhirnya terjadi banjir darah, akibat perselisihan antara para pangeran serta Reso yang ingin menjadi raja. Intrik perebutan kekuasaan tergambar jelas dalam naskah tersebut.

Gelaran Panembahan Reso melibatkan beberapa seniman, antara lain Whani Darmawan, Sha Ine Febriyanti, Jamalludin Latief, Maryam Supraba, Ucie Sucita, Ruth Marini, Dimas Danang, Kodok Ibnu Sukodok, Gigok Anurogo, Dedek Witranto, serta para penari, pengiring maupun dalang yang memainkan siluet untuk memperkaya visual pertunjukan. (dd)

(redaksi)