SOLO, solotrust.com – Harga cabai terpantau naik sejak awal pekan ini. Cabai rawit merah dari harga Rp65 ribu per kilogram melonjak hingga Rp76 ribu per kilogram. Hal itu terbukti saat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Legi, Rabu (29/01/2020).
”Naiknya sejak Hari Senin kemarin,” kata salah seorang pedagang, Sri Handayani (56) kepada wartawan yang ikut rombongan TPID.
Dia mengungkapkan, harga cabai rawit merah sempat mengalami penurunan setelah melonjak hingga angka Rp80 ribu per kilogram saat masa puncak perayaan Imlek pekan lalu. Sri Handayani menyebut harga itu menyesuaikan kota lain. Pasalnya, pasokan cabai di Kota Solo berasal dari dua wilayah di Jawa Timur, yakni Banyuwangi dan Kediri.
”Kata distributor kenaikannya mengikuti harga dari kota lain,” ujarnya.
Kenaikan juga terjadi pada cabai merah besar, harganya kini Rp47 ribu per kilogram, naik dari Rp40 ribu per kilogram. Begitu pula cabai keriting mengalami kenaikan hingga Rp10 ribu dari Rp43 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp53 ribu per kilogram.
Cabai hijau besar juga mengalami hal serupa dari Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram. Adapun untuk cabai rawit hijau dan cabai rawit putih harganya cenderung stabil di angka Rp22 ribu per kilogram dan Rp25 ribu per kilogram.
Sementara itu, pedagang lain, Ngatinem (48) mengaku sulit menjual cabainya saat harga melambung hingga Rp80 ribu per kilogram, meskipun pasokan lancar.
“Kalau naik gini ya jualnya sulit,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota sekaligus Ketua TPID Solo Achmad Purnomo yang memimpin sidak menyatakan akan memantau rantai distribusi dengan mendalami lebih lanjut sebab-musabab kenaikan harga cabai rawit merah. Jika ditilik dari jalur distributor ke pedagang tidak ada kendala apa pun dalam kuantitas permintaan, jadi tidak ada kelangkaan.
“Perlu dilihat jalur dari produsen ke distributor. Kami belum tahu apakah ada kendala dari petaninya. Kalau dari keterangan yang kami kumpulkan kemungkinan kenaikan itu bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari sektor industri, jadi akan kami cek dulu,” jelasnya. (adr)
(redaksi)