SOLO, solotrust.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo tengah diterpa gonjang-ganjing pascaterjadi dualisme kepengurusan antara di tingkat provinsi dan pusat yang kini sama-sama beraktivitas di Solo.
Pertama, Badan Pengurus Cabang (BPC) Kadin Solo di bawah kepemimpinan Gareng S Haryanto yang selama ini menjalankan tugas dan fungsinya di Solo. Kedua, belakangan muncul Kadin di bawah kepemimpinan sementara Jeremy Mario. Jika dirunut terdapat dua cabang struktur berbeda dari Badan Pengurus Daerah (BPD) Kadin di tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan pusat.
BPC Kadin Solo yang telah eksis saat ini memiliki struktur di bawah pimpinan Kukrit Suryo Wicaksono dan Rosan Roeslani pada tingkat pusat. Sementara Kadin versi baru ini bentukan Ketua BPD Kadin Jateng Ali Abdul Rahman yang dibentuk dan dilantik akhir Desember 2019 lalu.
Kendati demikian, BPC Kadin Solo versi Gareng kini tetap solid dan tidak ada yang pindah haluan ke versi Jeremy Mario. Saat dikonfirmasi, Jeremy mengaku Kadin di bawah pimpinannya sah atas mandat Ali Abdul Rahman dan kepemimpinan Eddy Ganefo di pusat. Baginya, kedua Kadin ini memiliki roda organisasi dan fokus masing-masing serta menghormati Kadin sebelumnya tak ingin mengambil alih.
Kadin di bawah kepemimpinan Jeremy mengaku ingin berfokus pada pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk direkrut sebagai anggota lewat kegiatan sosialisasi, sekaligus dalam waktu dekat pihaknya menggelar musyawarah cabang untuk memilih ketua definitif.
"Kami siap bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah kota dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya," kata Jeremy Mario kepada wartawan, Rabu (29/01/2020)
Sementara itu, Ketua BPC Kadin Solo, Gareng S Haryanto meluruskan kegiatan Sarasehan Kadin Surakarta 'UMKM Naik Kelas Pelopor Pemberantasan Kemiskinan' mengatasnamakan Kadin Solo, bertempat di Hotel Amarelo pada 1 Februari 2020 mendatang.
Pihaknya membuat surat edaran pemberitahuan kepada pemerintah kota (Pemkot), pimpinan organisasi, kepolisian, asosiasi, komunitas UMKM, dan khalayak umum apabila Kadin Solo tidak menyelenggarakan kegiatan tersebut dalam waktu dekat ini, melainkan tengah berfokus pada acara Solo Great Sale (SGS).
"Informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi miskomunikasi. Di Solo, Kadin hanya satu, tidak ada yang lain, kami solid,” tegas Gareng Haryanto.
Sementara itu, menanggapi dualisme Kadin di Solo, Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo menyampaikan, sebuah organisasi harus menaati aturan dan memiliki AD/ART yang jelas serta untuk penunjukan ketua organisasi harus melalui mekanisme musyawarah cabang (Muscab) atau sejenisnya.
“Ya tidak ujug-ujug (tiba-tiba-red) muncul," tandas Purnomo. (adr)
(redaksi)