JAKARTA, solotrust.com - Perusahaan teknologi tentunya tak lengkap tanpa tim pengembangan dan riset sebagai bagian dari lahirnya sebuah inovasi. Serangkaian uji konsisten dilakukan para tim ahli guna memastikan inovasi terus hadir bagi konsumen. Semangat ini ditunjukkan vivo sebagai salah satu brand smartphone global yang memiliki sembilan pusat research and development (R&D) independen di berbagai negara.
“Sejak dulu, vivo selalu memposisikan riset dan teknologi produk sebagai kekuatan pendorong utama untuk menghasilkan produk yang inovatif dan meningkatkan kemampuan teknis, sehingga dapat mempersembahkan pengalaman teknologi yang baru kepada konsumen,” kata Senior Brand Director vivo Indonesia, Edy Kusuma dalam siaran pers diterima solotrust.com, Jumat (31/01/2020).
Berbagai inovasi hasil dari pusat R&D vivo sebagai salah satu perusahaan smartphone global telah banyak dirasakan. Mulai dari vivo X1 sebagai smartphone pertama di dunia dengan Hi-Fi quality audio chip di 2012, X5 sebagai smartphone paling tipis di 2014, hingga vivo V15 sebagai smartphone pertama dengan 32MP Pop-Up Camera di 2019. Akhir tahun lalu, vivo juga memperkenalkan vivo V17 Pro sebagai smartphone pertama di dunia dengan 32MP Dual Pop-Up Selfie Camera.
Berbagai produk inovatif yang dihasilkan dari pusat R&D vivo juga kerap diperkenalkan di ajang kelas dunia. Prototipe APEX yang menggebrak desain smartphone dunia kali pertama dipamerkan pada 2018, menampilkan revolusi desain layar serta kamera Pop-Up serta In-Display Fingerprint Scanner Authentication.
Pada 2019, vivo memperkenalkan APEX 2019 yang tampil dengan desain unibody dan pembaharuan seperti teknologi Full Screen In-Display Fingerprint Authentication dan Body Soundcasting. Adapun di tahun ini vivo juga akan terus menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang patut ditunggu konsumen.
(redaksi)