Serba serbi

Investasi Mobil Listrik, Indonesia Bisa Jadi Pemain Utama Dalam Rantai Pasok Global

Teknologi

7 Februari 2025 10:59 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/Geralt)

JAKARTA, solotrust.com - Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (06/02/2025). Pertemuan membahas strategi untuk memperkuat investasi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam keterangan persnya kepada awak media usai pertemuan, Rosan Roeslani menjelaskan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil peran lebih aktif dalam industri kendaraan listrik, mengingat sumber daya nikel melimpah serta ekosistem baterai sudah berkembang. Di lain sisi, pihaknya juga menyoroti hingga saat ini produksi mobil listrik nasional masih terbatas.



“Kita kan potensi dari nikelnya segala macam, baterainya sampai baterai itu sudah ada, recycle baterainya sudah ada. Nah, tapi mobilnya kan kita belum ada nih, mobil listriknya, sedangkan kita kan sudah committed untuk net zero emission di 2060, malah keinginannya bapak presiden bisa lebih cepat,” kata Rosan Roeslani, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Lebih lanjut, Rosan Roeslani turut menyinggung saat ini Indonesia masih bergantung pada investasi dari perusahaan luar, seperti Hyundai, BYD, dan Wuling yang sudah membangun manufaktur di dalam negeri. Kendati demikian, ia menekankan perlunya peran lebih besar bagi Indonesia dalam industri ini.

“Produksi mobil kita kan sekitar 1,2 juta per tahun dan berkembang, diharapkan di tahun 2030 tadi disampaikan sampai 2,5 juta. Ya, intinya masak kita hanya tidak bisa berperan lebih besar dari itu?” ungkap Rosan Roeslani.

Menanggapi pertanyaan mengenai merek-merek sudah masuk ke pasar Indonesia, ia menegaskan, pemerintah tidak hanya berfokus pada investasi dari luar, namun juga mengkaji kemungkinan pengembangan kendaraan listrik nasional.

“Kita kan sudah ada Maung, ini mungkin ada pengembangan berikutnya, nanti kita akan bicara, akan dikerjakan lebih lanjut lagi lah,” ucap Rosan Roeslani.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik nasional dan menjadikan Indonesia pemain utama dalam rantai pasok global.

(and_)

Berita Terkait

Sidang II Investasi Bodong, Kuasa Hukum Terdakwa Sebut Kasus Bukan Pidana, Bisa Diselesaikan dalam Hukum Perdata

Korban Penipuan Investasi Bodong Geruduk PN Karanganyar, Sampaikan Surat ke Majelis Hakim

Terdakwa Arisan dan Investasi Bodong Jalani Sidang Perdana di PN Karanganyar

Investasi Senilai Rp6 Triliun Masuk Wonogiri, Serap Ribuan Tenaga Kerja

Geruduk Kantor Kejari Karanganyar, Korban Arisan Online dan Investasi Bodong Tuntut Tersangka Dibui

Prabowo Undang 8 Pengusaha Besar di Istana, Perekonomian dan Investasi Nasional Jadi Sorotan

Prabowo Dapat Hadiah Mobil Listrik dari Erdo?an

Mobil Listrik Mewah dan Modern Jadi Magnet GIIAS Semarang

Xiaomi SU7, Mobil Listrik Mewah Pertama dari Xiaomi

Tok! DPRD Solo Batalkan Anggaran Mobil Listrik Sebesar Rp2,6 Miliar

Enggan Pakai Anggaran Mobil Listrik Kepala Daerah, Gibran: Lihat Skala Prioritas

Wuling AJM Gelar Customer Gathering, Kenalkan Mobil Listrik

Produk Indonesia kian Diminati di Tiongkok, Potensi Transaksi Kerja Sama Bisnis Tembus Rp5,86 Miliar

Perluas Promosi, Pekerja Migran akan Dilatih Jadi Duta Pariwisata Indonesia

Disdikbud dan Harpi Melati Boyolali Gelar Lomba Rias Pengantin Khas Wahyu Merapi Pacul Goweng

Trump Turunkan Tarif Impor Indonesia Jadi 19%

Peringati Dies Natalis ke-61, ISI Surakarta Gelar Sidang Senat Terbuka

Fenomena Bediding, Suhu Dingin yang Menyertai Musim Kemarau di Indonesia

Pemerintah Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat, PT Gag Beroperasi dengan Pengawasan Ketat

Bahlil Sebut Foto Kerusakan Alam Raja Ampat Akibat Tambang Nikel, Hoax!

3 Langkah Strategis Kemenpar Tangani Isu Tambang Nikel di Raja Ampat

Pemerintah Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Salah Satunya PT Gag Nikel

DPR Semprot Bos Smelter Nikel China saat Rapat, Ada Apa?

Tanggapi Gugatan Uni Eropa, Mendag: Pemerintah Siap Perjuangkan Nikel Indonesia

Berita Lainnya