BOYOLALI, solotrust.com - Sedikitnya ada 500 orang dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) se-Indonesia menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) di aula Asrama Haji Donohudan, Sabtu (08/02/2020).
Rakernas mengagendakan pembahasan penguatan sistem penyelenggaraan pemerintah desa dalam mewujudkan kemandirian organisasi dan menumbuhkan basis usaha ekonomi kerakyatan melalui kemitraan dengan pemerintah dan swasta.
"Rakernas ini adalah untuk menindaklanjuti perjuangan perangkat desa di seluruh wilayah Indonesia yang tergabung dalam PPDI. Perangkat desa harus dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian desa masing masing," terang Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) PPDI, Widhi Hartono.
Selain itu, rakernas juga akan membahas tunjangan, gaji, dan pensiun perangkat desa. Hal ini mengarah pada Undang Undang Tahun 2014 terkait dana desa (DD).
"Kami di sini juga membahas hak kami sebagai perangkat desa, di mana perangkat ini adalah ujung tombak desa. Dengan itu, perangkat desa pantas mendapat selayaknya gaji," kata dia.
Sementara itu, salah satu perwakilan perangkat desa dari Kabupaten Wonogiri, Sukatno mengatakan, hasil rakernas diharapkan dapat dijalankan setiap masing-masing desa. Dengan begitu, program yang sudah diwacanakan pengurus dapat bermanfaat bagi masyarakat pedesaan.
"Wonogiri tentu sangat mendukung program rakernas. Tentunya, setiap desa memiliki potensi masing masing, namun ekonomi kerakyatan ini perlu dibangun bersama-sama," ujarnya.
Menurut Sukatno, Wonogiri adalah penghasil singkong yang dibuat gaplek. Pemerintah setempat berencana mengembangkan perekonomian rakyat melalui produksi gaplek.
"Sekarang ini mulai kesulitan mencari gaplek, padahal gaplek sendiri berasal dari Wonogiri. Jadi kami kembali akan memberdayakan gaplek sebagai olahan dari Wonogiri. Pada intinya kami akan mengentaskan kemiskinan melalui pertanian," kata dia.
Lebih lanjut, Sukatno mengatakan dalam waktu dekat Wonogiri akan mengembangkan singkong gajah dari Kalimantan. Singkong jenis ini sudah dipatenkan di Wonogiri.
"Kami akan mengangkat kembali gaplek sebagai ikon Wonogiri sebab selama ini Wonogiri dikenal sebagai Kota Gaplek. Sayangnya, saat ini mencari gaplek di Wonogiri sudah mulai kesulitan," ungkapnya. (Jaka)
(redaksi)