BOYOLALI, solotrust.com - Pencarian Tri Joko (83) warga Desa Dlingo, Mojosongo, Boyolali yang diduga hanyut ke Sungai Pepe desa setempat dihentikan karena terkendala cuaca. Selain itu, sungai sedang banjir.
Sementara ini, tim SAR juga memasang jaring di beberapa jembatan. Tim SAR dan relawan disebar untuk memantau sejumlah kedung di alur sungai yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo.
Upaya pencarian dengan menyusuri sungai, saat ini dihentikan sementara. Tim SAR dan relawan yang terlibat pencarian ditarik ke atas. Namun demikian, tim pencari kini masih terus melakukan pemantauan dari atas sungai.
“Sebenarnya tidak hujan, tapi di atas hujan deras sehingga sungai terjadi banjir, arusnya deras,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, Rabu (12/02/2020).
Jika hari ini korban belum ditemukan, Tim SAR besok pagi akan menyelami kedung-kedung tersebut. Sedikitnya ada tiga titik kedung akan diselami Kamis (13/02/2020) pagi.
“Di kedung kami pantau, besok pagi coba diselami,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang kakek di Boyolali hilang sejak Selasa (11/02/2020) sore. Tim SAR sejak Rabu (12/02/2020) pagi melakukan operasi pencarian korban bernama Tri Joko (83). Dugaan sementara korban hanyut di Kali Pepe, saat pulang dari sawahnya di pinggir sungai.
Korban merupakan warga Dukuh Kemuning, Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Belum diketahui nasib kakek lanjut usia itu. Korban hilang sejak Selasa (11/02/2020) sore. Sejak pagi, korban pergi ke sawahnya di wilayah Dukuh Panggulrejo, Desa Dlingo. Korban menunggui orang yang sedang panen padi. Sore hari sekira pukul 16.50 WIB, korban hendak pulang, namun terjebak kondisi Sungai Pepe sedang banjir.
Tak ada yang tahu apakah korban nekat menyeberang sungai atau mencari jalan lain, namun hingga saat ini korban belum ditemukan. Para warga sudah melakukan pencarian, namun hingga tadi pagi belum membuahkan hasil. Tim SAR pun membuka operasi pencarian terhadap korban. (Jaka)
(redaksi)
