BOYOLALI, solotrust.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan di Kabupaten Boyolali guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kendati demikian masih saja ada masyarakat nekat berwisata ke luar provinsi. Akibatnya, lima orang dinyatakan positif usai menjalani tes cepat antigen sepulang dari wisata.
Berdasar informasi, sebanyak lima armada bus membawa 206 orang asal Kecamatan Cepogo, kedapatan pulang dari wisata ke Bali. Mengetahui informasi itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan instansi terkait melakukan penyekatan guna menegakkan disiplin protokol kesehatan di masa PPKM.
“Pada pagi hari ini juga kita akan melakukan pendalaman terkait dengan apakah kegiatan ini ada indikasi pelanggaran protokol kesehatan,” terang Kasi Penindakan Satpol PP Kabupaten Boyolali, Tri Joko Mulyono, di sela kegiatan di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Selasa (02/02/2021), dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.
Ditambahkan, selain melakukan perjalanan dengan rombongan, indikasi pelanggaran lainnya, yakni ada balita mengikuti kegiatan wisata. Selain itu, pihaknya juga akan menindaklanjuti mengenai kapasitas penumpang bus.
“Bilamana nanti ditemukan suatu pelanggaran protokol kesehatan, kami juga tidak akan segan-segan melakukan penindakan atau kami berikan sanksi terhadap pemrakarsa atau panitia yang menyelenggarakan kegiatan tersebut,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menyampaikan terdapat lima orang positif hasil rapid antigen. Hal itu setelah seluruh penumpang diminta menjalani tes cepat, usai rombongan tiba di Boyolali. Memastikan diagnosis, pihaknya tengah menyiapkan pemeriksaan swab PCR.
“Dari 206 yang ikut tersebut, kami rapid antigen hasilnya lima (orang) positif. Lima (orang) itu terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak-anak. Yang positif dewasa langsung kami karantina isolasi di Asrama Haji Donohudan. Dua (orang) anak-anak karena tidak ada orang dewasa yang mengasuh, dipulangkan untuk isolasi mandiri di rumah,” terang Ratri S Survivalina di kantornya.
Ditambahkan, meski hanya lima dinyatakan positif, pihaknya tetap akan memantau anggota rombongan lain yang kontak erat. Dalam beberapa hari, mereka yang hasil pemeriksaannya negatif, masih terus diawasi.
(redaksi)