Hard News

[BERITA HARI INI] Garap Flyover Purwosari, Pemerintah Sterilisasi 500 Perlintasan Jalan dan Kereta

Jateng & DIY

19 Februari 2020 10:31 WIB

Pembangunan flyover Purwosari mulai dilakukan, Rabu (05/02/2020)

JAKARTA, solotrust.com – Berita hari ini Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah membangun flyover Purwosari, Solo guna mengatasi kemacetan akibat adanya perlintasan sebidang rel kereta api Solo-Yogyakarta. Pembangunan flyover merupakan salah satu program sterilisasi 500 perlintasan jalan dan kereta yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mendukung proyek The Java Northline Upgrading Project yang akan mengembangkan jalur kereta api semicepat Jakarta-Surabaya.

“Kami ditugasi untuk memperbaiki atau mensterilkan kurang lebih sekitar 500 perlintasan sebidang dengan jalan raya di sepanjang perlintasan rel kereta semicepat Jakarta-Surabaya. Kami akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyeberangan orang (JPO), termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu, dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, pu.go.id, Rabu (19/02/2020).



Pembangunan flyover Purwosari dilakukan guna mengatasi kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartasura (Yogyakarta/Semarang) menuju pusat Kota Solo. Flyover ini memiliki panjang 700 meter dengan jalan pendekat 202.40 meter (Barat) dan 240.68 meter (Timur).

Pembangunan flyover dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya Rp104,672 miliar. Total penanganannya sepanjang 2.475 meter dengan dua lajur dua arah dengan bahu jalan yang masing-masing lajur memiliki lebar 3,5 meter, lebar marka double di median 0,30 meter, lebar bahu 2 meter, dan lebar trotoar 0,60 meter.

Konstruksi flyover mulai dikerjakan setelah tanggal kontrak 8 Januari 2020 dengan memobilisasi alat berat dan fabrikasi besi di sisi Timur dan Barat rel, pengerjaan borpile, boks pedestrian, dan pekerjaan struktur retaining wall. Adapun hingga 14 Februari 2020, progres kontruksi mencapai 0,877 % dari rencana 0,377% dengan masa pelaksanaan 348 hari kalender sampai dengan 20 Desember 2020.

Sementara dalam mendukung sterilisasi perlintasan jalan dan kereta, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, Ditjen Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan flyover Manahan sepanjang 600 meter dengan lebar sembilan meter. Konstruksi flyover menggunakan teknologi corrugated mortar busa Pusjatan yang merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang. Teknologi ini pernah digunakan sebelumnya oleh Kementerian PUPR dalam membangun flyover Antapani di Kota Bandung, Jawa barat yang diresmikan 2017 silam.

(redaksi)