SOLO, solotrust.com – Senin (18/12/2017) pagi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan dua unit sekolah baru di daerah terdepan Indonesia, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Barat. Bangunan sekolah baru yang diresmikan tersebut adalah SMP Negeri Ok Aom, dan SMP Negeri Teiraplu.
"Ini adalah hadiah natal dari pemerintah untuk distrik ini. Sekolahnya saya lihat cukup bagus. Dan saya minta anak-anak di sini harus sekolah," tutur Mendikbud, dilansir dari Instagram resmi Mendikbud @kemendikbud.ri.
Sebelumnya, selain di Kabupaten Pegunungan Bintang, Kemendikbud juga telah membangun tujuh unit sekolah baru yang juga dilengkapi dengan asrama di beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Sejak tahun 2014, total anggaran yang dikucurkan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendikbud untuk dukungan terhadap sarana prasarana pendidikan di Provinsi Papua dan Papua Barat telah mencapai lebih dari Rp103 miliar.
Warganet pun ramai memberikan komentarnya di kolom postingan tersebut. Mereka mengapresiasi pembangunan ini, namun tak sedikit pula yang berharap kebutuhan guru juga di-support di wilayah ini.
“Terimakasih bapak karena su datang ke pegunungan bintang,” tulis @yosielkalputri.
“Banyak pembangunan yang bermanfaat, insyaallah indonesia semakin maju dan terbaik,” tulis @syukron_mummy.
“Kami tunggu di Halmahera Pak @kemdikbud.ri @muhadjir_effendy,” tulis @asiswahyudi.
“Terimakasih sudah datang ke Distrik Teiraplu pak Menteri @muhadjir_effendy semoga tidak hanya bangunan sekolahnya yg diresmikan tetapi pemerataan gurunya juga terus diperhatikan.. jadi anak2 bisa terus bersekolah.. telepe naiyoo (terimakasih bapa),” tulis @nawandha.yuniar.
“Bapak, mohon maaf di distrik Teiraplu Peg. Bintang hanya ada 2 guru honorer tidak bergaji yang mengajar anak-anak. Guru yang PNS tidak mau datang ke distrik untuk mengajar, mereka hanya datang saat Ujian Nasional dengan membawa soal ujian. Selebihnya, mereka hanya tinggal di kota yang bersinyal, berlistrik, dan berair. Bapak, murid-murid di Pegunungan Bintang tidak hanya butuh bangunan sekolah, tapi mereka butuh orang yang bisa 'membangun' isi sekolah yaitu GURU. Mohon program seperti SM-3T diadakan kembali bapak, karena jumlah GGD di Peg. Bintang sangat minim. Terima kasih,” tulis @heni_yulia_wardani. (Lin)
(way)