PEKALONGAN, solotrust.com – Penyemprotan cairan desinfektan untuk pencegahan virus corona, tak hanya dilakukan bagi warga Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang pulang merantau saja, namun juga kepada para tamu dari luar yang akan memasuki desa tersebut.
Terlihat Serka Mustakim, anggota staf Kodim 0710 Pekalongan, juga mendapatkan perlakuan antisipasi serupa, di gerbang masuk Desa Pantirejo, Rabu (25/3/2020).
Dibenarkan Babinsa setempat dari Koramil 05 Kesesi, Sertu Sutrisno, bahwa pihaknya juga membantu pihak Pemdes setempat untuk melakukan sweeping kepada anggota TNI yang akan memasuki Pantirejo.
“Kita juga berupaya membantu Pemerintah Desa Pantirejo dalam kewaspadaan virus corona. Untuk anggota TNI, kita yang memberhentikannya dan memberikan pengertian sebelum di sterilisasi,” ucapnya.
Dijelaskannya lanjut, sterilisasi juga sudah dimulai sehari berselang (24/3), kepada sejumlah warga asli Pantirejo yang pulang merantau dari Jakarta dan Semarang.
“Termasuk hari ini, petugas sterilisasi dari Pemdes setempat juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan kepada dua orang warganya yang pulang dari Jakarta,” imbuhnya.
Sementara disampaikan Kepala Desa Pantirejo melalui Kasi Kesra dan Pelayanan, Muji Sabar, bahwa pihaknya bersama Satgas Kesehatan TMMD Reguler 107 Kodim 0710 Pekalongan, bersinergi melakukannya.
“Ini hanya upaya untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada warga setempat yang ada di desa agar tidak resah terhadap virus corona/covid-19,” tegasnya.
Dikatakannya juga, ini merupakan langkah serius dari pihak desa untuk memerangi wabah yang sangat meresahkan masyarakat. Ini juga sudah sesuai dengan hasil Rakor yang telah digelar oleh Muspika Kesesi di Kantor Kecamatan (22/3).
Membenarkan ucapan Kades, Hamka Nurul Huda, Muji Sabar juga menyatakan bahwa apa yang dilakukan tersebut untuk kepentingan orang banyak sehingga tidak bermaksud untuk mendiskriminasi/menyudutkan para tamu yang datang atau warganya yang pulang ke desa.
“Mewakili Pak Kades, saya meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Ini hanya upaya untuk mendukung program Pemerintah yang serius menangani serta mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB), dampak dari corona,” pungkasnya.
(wd)