Serba serbi

BBPOM Semarang Temukan 34 Produk Tidak Memenuhi Ketentuan

Kesehatan

21 Mei 2020 09:30 WIB

Petugas BBPOM cek makanan.

 

SEMARANG, solotrust.com- Meski di tengah pandemi covid-19 dan pembatasan kegiatan masyarakat di Semarang, pengawasan terhadap peredaran pangan pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri diperketat.



Pada Bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri ini BBPOM Semarang telah melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap distribusi pangan olahan.

Selain takjil, petugas juga menyambangi 12 retail dan minimarket yang ada di sejumlah titik di Semarang. Petugas menemukan belasan bungkus snack, minuman kopi dan makanan kaleng yang rusak dan tidak dilengkapi label.

Kepala BBPOM Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapadni mengatakan, dari pengawasan Balai Pom Semarang pada Bulan Ramadan hingga menjelang Idulfitri ini masih banyak ditemukan produk tidak memenuhi ketentuan, seperti barang kadaluwarsa, rusak, tidak memiliki ijin edar, dan tidak memenuhi ketentuan label.

Data kumulatif hasil pengawasan peredaran pangan di sarana distribusi adalah temuan produk tidak memenuhi ketentuan sebanyak 34 item, terdiri dari 207 kemasan, dengan rincian 28 atau 14 persen item produk rusak, 10 atau 5 persen item produk kadaluwarsa, 13 atau 6 persen item produk tanpa ijin edar, dan 156 atau 75 persen item produk tidak memenuhi ketentuan label.

Untuk pengawasan makanan takjil di daerah Pedurungan Semarang, sebanyak 22 jenis takjil bebas dari kandungan boraks dan formalin. Saat sidak petugas BBPOM tidak menemukan takjil yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

Kualitas takjil yang dijual saat Ramadan tahun ini cenderung lebih aman dikonsumsi ketimbang situasi 2019 lalu.

“Untuk temuan semua produk yang rusak dan tanpa label dikembalikan ke distributornya atau dimusnahkan karena ini berbahaya bagi keselamatan konsumen.” Jelasnya, Rabu (20/5/2020).

BBPOM akan terus meningkatkan kesadaran para pengusaha makanan dan distributor makanan, agar tetap menjaga kualitas produknya dan berharap kualitas pangan olahan yang beredar di tingkat distributor atau supermarket maupun jenis pangan takjil yang banyak dijajakan menunjukkan kualitas yang terus meningkat. (vit)



(wd)