JAKARTA, solotrust.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan Idul Fitri kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan pada acara Silaturahmi Daring Idulfitri 1441 H Keluarga Besar Kementerian Keuangan bertema "Hari Raya Bersama-Lebaran Kali Ini Aku Tidak Sendiri" secara video conference pada Senin (25/05/2020).
Menkeu menegaskan Idulfitri merupakan simbol hari kemenangan melawan berbagai hawa nafsu, pikiran negatif, dan rasa ketakutan menghadapi cobaan situasi tak menentu.
“Di dalam situasi yang sangat luar biasa dan kita harus menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan dan sekarang merayakan hari kemenangan. Saya harap ini merupakan suatu simbol bagi kita semua sebagai umat manusia bahwa di dalam sebuah perjalanan kita harus menahan diri, menahan hawa nafsu, menahan segala emosi kita, menahan untuk berbuat dosa, berpikir jahat, berhati dengki, merasakan kemarahan, merasa keputusasaan, merasa ketakutan. Rasa-rasa itu kita bisa tahan karena kita percaya Yang Maha Pencipta akan selalu memberikan kemudahan dan kemenangan,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan RI, kemenkeu.go.id.
Sri Mulyani menambahkan di Hari Kemenangan ini ada elemen kesucian, elemen kepasrahan sesudah berikhtiar secara luar biasa untuk mendapatkan suatu solusi.
"Ketawakalan adalah suatu resiliensi, ada suatu daya tahan, meskipun kita selalu menahan diri, tapi kita tidak menyerah, meskipun kita dalam situasi pasrah, tapi itu bukan menyerah. Itu adalah suatu daya tahan bahwa kita memiliki ketahanan, kita memiliki harapan dan kita memiliki suatu ikhtiar yang tiada berhenti," tegasnya.
Menkeu berharap seluruh jajaran Kementerian Keuangan, baik di level pimpinan serta keluarganya agar tetap bisa memelihara semangat untuk berikhtiar sekaligus tawakal mencari solusi. Ia mengapresiasi komitmen para pegawai dalam masa pandemi untuk tetap bekerja memberikan solusi bagi bangsa dan negara.
“Alhamdulillah sampai hari ini seluruh jajaran, baik di seluruh level pimpinan sampai seluruh staf, Anda semua terus melakukan suatu amalan-amalan dalam menjalankan tugas, tanggung jawab secara dedikatif, luar biasa komitmennya, integritasnya, kompetensinya. Itu semuanya tidak terkompromikan karena adanya Covid. Meskipun dengan perubahan cara kita bekerja, meskipun dengan cara kita melaksanakan tanggung jawab berbeda, namun esensi fundamentalnya kita memiliki komitmen yang tidak berubah,” tutup Sri Mulyani.
(redaksi)
